digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pelita Air Service (PAS) maskapai penerbangan yang memiliki beberapa unit bisnis. Sebagai sebuah perusahaan grup, PAS harus memiliki performance management system (PMS) yang menyelaraskan strategi unit bisnis dan fungsi dengan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun, PMS yang ada saat ini tidak dapat mewakili keselarasan tersebut karena tidak terdapat penurunan/penjabaran ke level organisasi yang lebih rendah dan tidak dapat mewakili bobot dan korelasi masing-masing kontribusi indikator dalam mencapai strategi perusahaan di setiap unit bisnis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang PMS untuk PT PAS menggunakan kerangka kerja Balance Scorecard (BSC) yang dikombinasikan dengan kerangka kerja Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Pengetahuan (KBPMS) dalam mendefinisikan variabel, termasuk indikator, bobot, dan korelasi masing-masing variabel. Selain itu juga digunakan American Productivity & Quality Center (APQC) dalam menentukan kategori variabel berdasarkan proses bisnis. Informasi historis mengenai PMS, terutama yang berkaitan dengan indikator, dikumpulkan melalui data sekunder dan kuesioner yang diisi oleh manajemen. Setelahnya, dilakukan analisis keterkaitan antar indikator dengan menggunakan analisis korelasi. Sedangkan dalam menentukan bobot antar indikator digunakananalisis korelasi dan Analytical Hierarchy Process dengan input data dari kuesioner yang diisi oleh Direksi. Temuan dari penelitian studi kasus ini adalah kerangka PMS tiga dimensi dengan BSC yang dikombinasikan dengan KBPMS yang didukung oleh pendekatan bisnis proses untuk perusahaan penerbangan oleh APQC. PMS ini terbagi menjadi 4 perspektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan) dengan 13 variabel dan 19 indikator beserta bobotnya yang penting untuk meningkatkan kualitas kinerja guna mencapai tujuan perusahaan.