Ide hunian prefabrikasi membawa dilema pada letak kepemilikan yang dekat pada
manufaktur dibanding penghuni. Namun, berbeda pada perencanaan hunian
prefabrikasi Arsifab milik Atelier Riri yang berfokus pada pengembangan gaya hidup,
konseptual dan karakter pribadi. Penelitian dilakukan untuk memahami pembentukan
sense of place yang melekat pada penghuninya melalui elemen fisik dengan pendekatan
analisis desain spasial pada huniannya.
Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus telah digunakan dalam penelitian ini
melalui dua tahap; Tahap observasi, memaparkan elemen fisik melalui planning
strategies, spatial requirements, dan spatial compositions. Tahap wawancara, terkait
faktor pembentuk sense of place oleh Canter yaitu cognitive, behavioral, dan
emotional.
Hasil penelitian menyimpulkan, analisis desain spasial terhadap sense of place, bahwa:
1) mencapai kebutuhan ruangan dan berfokus mengakomodasi aktivitas penting
penghuni selaras dengan faktor behavioral yang efektif dan fungsional, mengacu pada
memenuhi kebutuhan dasar dan mendukung aktivitas. 2) mencapai efisiensi
penggunaan modul yang tepat dengan memaksimalkan prioritas kebutuhan ruang dan
menggabungkan ruangan, mendekatkan aktivitas untuk memudahkan penghuni yang
selaras dengan faktor cognitive yang praktis dan optimal, mengacu pada desain
pengaturan ruangan yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan hingga
mencapai kualitas 3) mencapai personalisasi ruangan yang efisien, sesuai kebutuhan
dan gaya hidup penghuni selaras dengan faktor emotional yang kompatibel, mengacu
pada kepuasan atas kesesuaian kebutuhan dan preferensi penghuni.