digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fadhila Hanna Ramdhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Setelah masa pandemi COVID-19, sektor pariwisata Indonesia diharapkan mampu mengembalikan perekonomian masyarakat. Begitu pula dengan keberadaan Hutan Daerah Kiarapayung di Jawa Barat yang lokasinya berdampingan dengan Desa Sindangsari, memiliki potensi dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi masyarakat setempat pasca pandemi COVID-19. Oleh karena itu, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, sebagai pengelola Hutan Daerah Kiarapayung melaksanakan pengelolaan hutan pola Eco Edu Agroforestry (PHP-EEA) dengan konsep ekowisata. Upaya pemanfaatan lahan di Hutan Daerah Kiarapayung ini memerlukan dukungan dari masyarakat dan stakeholder untuk mendapatkan persepsi dan tujuan yang sama dalam pengembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sikap, persepsi, dan partisipasi masyarakat, serta menganalisis stakeholder dari segi identifikasi, klasifikasi, peran, dan hubungan antar stakeholder. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengambilan data wawancara, observasi, kuesioner, dan studi literatur, serta metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Persepsi dan sikap masyarakat terhadap pengembangan ekowisata secara keseluruhan tinggi. Tingkat partisipasi masyarakat Desa Sindangsari terhadap pengembangan ekowisata di Hutan Daerah Kiarapayung untuk pengambilan keputusan dan implementasi pelaksanaan berada pada kategori rendah. Sedangkan partisipasi dalam memperoleh manfaat dan evaluasi pengelola berada pada kategori cukup. Stakeholder yang terklasifikasi memiliki peran key stakeholder SPTH Dishut Jabar, KTH, dan Pokdarwis. Masing – masing stakeholder memiliki peran penting dari segi hak, tanggung jawab, dan manfaat sesuai kapasitas. Hubungan antar stakeholder bernilai positif dan tidak ada konflik diantara para pihak.