Gangguan ginjal kronik (GGK) merupakan masalah kesehatan yang berdampak
luas pada masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Jawa Barat merupakan provinsi
kedua terbanyak yang populasi masyarakatnya didiagnosis GGK. Anemia berperan
dalam peningkatan morbiditas dan mortalitas serta kualitas hidup pasien
hemodialisis. Penurunan kadar hemoglobin (Hb) pada pasien GGK telah terbukti
berhubungan dengan gangguan pada kualitas hidup pasien, mengurangi energi,
penurunan neurokognitif, penurunan kapasitas gerak dan peningkatan mortalitas.
Terapi eritropoietin (EPO) terbukti memiliki efek yang signifikan dalam
meningkatkan kadar hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pengaruh pemberian eritropoietin terhadap kualitas hidup pasien di
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian menggunakan desain deskriptif
observasional dengan rancangan cross-sectional dan penentuan sampel
menggunakan metode total sampling pada pasien GGK dengan hemodialisis yang
memenuhi kriteria inklusi. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah
kuesioner KDQOL-SF 36 yang terdiri dari 3 domain yang telah diuji validitas serta
reliabilitasnya. Gambaran kualitas hidup pasien berdasarkan karakteristik
sosiodemografi subjek penelitian dilakukan menggunakan one-way ANOVA.
Analisis antara faktor yang berpengaruh dengan kualitas hidup dilakukan dengan
menggunakan uji Spearman dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan skor
untuk domain penyakit ginjal 80,26±13,92, kesehatan fisik 59,47±18,51, kesehatan
mental 69,21±15,34 dan total skor kualitas hidup 74,40±11,86 yang berarti kualitas
hidup pasien baik. Berdasarkan analisis bivariat dan multivariat, variabel komorbid
merupakan faktor klinis yang menunjukkan hubungan bermakna terhadap kualitas
hidup pasien (P < 0,05).