digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gangguan ginjal kronik (GGK) merupakan masalah kesehatan yang berdampak luas pada masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Jawa Barat merupakan provinsi kedua terbanyak yang populasi masyarakatnya didiagnosis GGK. Anemia berperan dalam peningkatan morbiditas dan mortalitas serta kualitas hidup pasien hemodialisis. Penurunan kadar hemoglobin (Hb) pada pasien GGK telah terbukti berhubungan dengan gangguan pada kualitas hidup pasien, mengurangi energi, penurunan neurokognitif, penurunan kapasitas gerak dan peningkatan mortalitas. Terapi eritropoietin (EPO) terbukti memiliki efek yang signifikan dalam meningkatkan kadar hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengaruh pemberian eritropoietin terhadap kualitas hidup pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian menggunakan desain deskriptif observasional dengan rancangan cross-sectional dan penentuan sampel menggunakan metode total sampling pada pasien GGK dengan hemodialisis yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner KDQOL-SF 36 yang terdiri dari 3 domain yang telah diuji validitas serta reliabilitasnya. Gambaran kualitas hidup pasien berdasarkan karakteristik sosiodemografi subjek penelitian dilakukan menggunakan one-way ANOVA. Analisis antara faktor yang berpengaruh dengan kualitas hidup dilakukan dengan menggunakan uji Spearman dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan skor untuk domain penyakit ginjal 80,26±13,92, kesehatan fisik 59,47±18,51, kesehatan mental 69,21±15,34 dan total skor kualitas hidup 74,40±11,86 yang berarti kualitas hidup pasien baik. Berdasarkan analisis bivariat dan multivariat, variabel komorbid merupakan faktor klinis yang menunjukkan hubungan bermakna terhadap kualitas hidup pasien (P < 0,05).