Kawasan berorientasi transit merupakan pusat kegiatan ekonomi dan transportasi
yang memiliki stigma sebagai kawasan yang padat, sehingga seringkali memiliki
dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup penduduknya. Secara harfiah,
kawasan berorientasi transit juga disebut sebagai kawasan Transit Oriented
Development) atau TOD ialah kawasan yang dirancang sedemikian rupa yang
memiliki peran signifikan dalam memudahkan mobilitas dan konektivitas
masyarakat. Perencanaan dan pengelolaan kawasan TOD menjadi penting untuk
memastikan efisiensi, efektivitas, dan kualitas hidup tidak hanya bagi penduduk,
juga bagi pengunjung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup penduduk kawasan
TOD dan Non TOD di DKI Jakarta dengan objek penelitian adalah penduduk
yang bertempat tinggal di kawasan tersebut menggunakan 5 (lima) variabel
penelitian yaitu kualitas hidup, kondisi psikologis, kondisi fisik, hubungan sosial,
dan lingkungan dengan 22 indikator. Metode yang digunakan untuk menjawab
tujuan penelitian adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat 6 (enam) faktor yang menjadi variabel dependen dalam mempengaruhi
kualitas hidup penduduk, yaitu kesejahteraan penduduk, kepuasan penduduk
terhadap fasilitas sekitar, mobilitas penduduk, interaksi sosial penduduk, aktivitas
penduduk, dan kepuasan penduduk terhadap lingkungan. Dari hasil analisis,
keenam faktor tersebut terbukti mempengaruhi peningkatan kualitas hidup
penduduk di kawasan TOD dibandingkan kawasan Non TOD. Faktor yang
mempengaruhi tersebut diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi untuk
meningkatkan kualitas hidup penduduk kawasan TOD dan Non TOD di DKI
Jakarta.