digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Pekalongan dikenal sebagai World’s City of Batik karena hampir sebagian besar perekonomian masyarakatnya ditumbuhkan oleh industri batik. Dalam perjalanannya, keragaman motif batik Pekalongan banyak berasal dari proses peleburan budaya dengan negara lain. Masuknya budaya Korea melalui fenomena Korean Wave di Indonesia menjadi dasar perancangan batik dengan gaya Pekalongan jenis baru dalam paduan adaptasi visual Korean Tale. Mengingat bahwa drama Korea merupakan produk Korean Wave yang paling banyak dinimati di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan melakukan observasi dan pengumpulan data melalui kuisioner. Ragam hias hasil adaptasi visual Korean Tale dipadukan dengan gaya khas batik Pekalongan yang terkenal akan keanekaragaman motif dan warna. Tujuan dari perancangan ini agar batik tulis Pekalongan dapat semakin tumbuh dan berkembang pesat dengan memanfaatkan fenomena tersebut yakni dengan mengikuti derasnya arus gelombang Korea yang semakin hari semakin mendunia. Selain itu, diharapkan agar keeksistensian batik dapat terus terjaga dengan semakin memajukan batik tulis Pekalongan, dan dengan terciptanya batik jenis baru yang dapat memberi banyak manfaat serta mengandung nilai estetika dan budaya sehingga batik tulis lebih dapat diterima dan cintai oleh semua lapisan masyarakat di dunia.