Kota Pekalongan dikenal sebagai World’s City of Batik karena hampir sebagian
besar perekonomian masyarakatnya ditumbuhkan oleh industri batik. Dalam
perjalanannya, keragaman motif batik Pekalongan banyak berasal dari proses
peleburan budaya dengan negara lain. Masuknya budaya Korea melalui fenomena
Korean Wave di Indonesia menjadi dasar perancangan batik dengan gaya
Pekalongan jenis baru dalam paduan adaptasi visual Korean Tale. Mengingat
bahwa drama Korea merupakan produk Korean Wave yang paling banyak
dinimati di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif dengan melakukan observasi dan pengumpulan data melalui kuisioner.
Ragam hias hasil adaptasi visual Korean Tale dipadukan dengan gaya khas batik
Pekalongan yang terkenal akan keanekaragaman motif dan warna. Tujuan dari
perancangan ini agar batik tulis Pekalongan dapat semakin tumbuh dan
berkembang pesat dengan memanfaatkan fenomena tersebut yakni dengan
mengikuti derasnya arus gelombang Korea yang semakin hari semakin mendunia.
Selain itu, diharapkan agar keeksistensian batik dapat terus terjaga dengan
semakin memajukan batik tulis Pekalongan, dan dengan terciptanya batik jenis
baru yang dapat memberi banyak manfaat serta mengandung nilai estetika dan
budaya sehingga batik tulis lebih dapat diterima dan cintai oleh semua lapisan
masyarakat di dunia.