Daerah penelitian terletak di Desa Mirah Kalanaman, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui karakteristik airtanah sebagai pengaruh aktivitas penambangan, (2) mengenali kondisi hidrogeokimia air permukaan dan airtanah, dan (3) mengetahui pengaruh bulan basah dan bulan kering terhadap potensi penyebaran kontaminasi Tailing Storage Facility (TSF) di lokasi penelitian. Lokasi yang diteliti meliputi TSF Mirah (surface dam), TSF Lebar (in-pit), dan Pit Bakam.
Metode yang digunakan yaitu korelasi antara hidrogeologi, hidrogeokimia, dan pengaruh cuaca. Analisis dilakukan pada 15 sampel air permukaan, 12 sampel air tanah, 1 sampel spigot, dan 1 sampel air hujan untuk analisis hidrogeologi dengan memodelkan nilai parameter untuk mengetahui karakteristik aliran airtanah, sementara analisis hidrogeokimia dilakukan dengan mengkolerasikan hasil-hasil dari pengujian sifat fisika-kimia airtanah secara in-situ, Ion Chromatography (IC), Inductively Coupled Plasma – Mass Spectrometry (ICP-MS), dan Isotop Stabil 18O, 2H.
Berdasarkan analisis hidrogeologi, satuan hidrostratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi 4 satuan yang terdiri dari akuifer bebas, akuifer rekahan, batuan teralterasi, dan batuan intermediate. Pola kontur airtanah mengalir dari utara barat ke TSF Mirah dan TSF Lebar kemudian mengarah ke Sungai Kalanaman di sebelah timur dan mengalami depresi gradien hidrolik menuju Pit Bakam serta Sungai Bakam di sebelah selatan.
Berdasarkan pengujian parameter sifat fisik air, air permukaan memiliki nilai pH, suhu, EC, TDS, dan salinitas yang lebih tinggi dibandingkan airtanah. Air permukaan termasuk ke dalam fasies kalsium sulfat (Ca-SO42-) sementara airtanah termasuk fasies kalsium bikarbonat (Ca-HCO3-). Airtanah bersumber dari imbuhan air hujan lokal. Berdasarkan pemodelan kontaminan Zn, Cr, Co, dan Cd, kontaminasi menyebar sesuai pola kontur airtanah. Hubungan antara konsentrasi kontaminan yang dibandingkan pada bulan basah dan bulan kering menunjukkan konsentrasi yang lebih ringan yang disebabkan pengaruh dari pengenceran air hujan.