Perpustakaan Digital ITB

Lembang merupakan salah satu daerah yang berpotensi krisis air, di lain sisi kebutuhan air meningkat dengan meningkatnya tempat wisata dan bisnis penginapan di daerah itu. Sebagai respons terhadap kondisi ini, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas airtanah berdasarkan parameter fisik dan kimia sebagai alternatif mata air. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis persebaran parameter fisik airtanah dengan membuat peta kontur untuk setiap parameter. Metode analisis yang dilakukan adalah sifat fisik dan kimia airtanah. Uji laboratorium dilakukan analisis Ion Chromatography dengan metode acuan APHA 4110. Pengambilan data airtanah dilakukan di tiga mata air, 14 sumur bor, dan empat sumur gali pada satuan Lava dan Tuf Pasir. Arah aliran airtanah mengikuti arah kemiringan lereng, yaitu utara-selatan. Pengujian kualitas airtanah berdasarkan parameter fisik, termasuk pengukuran pH, Total Dissolved Solid (TDS), dan temperatur. Parameter kimia mencakup uji anion dan kation dengan ion mayor sebagai variabelnya. Kation yang diuji termasuk Li+, Na+, NH4+, K+, Ca2+, Mg2+, dan anion yang diuji termasuk F-, Cl-, NO3-, SO42-, Br-, HCO3-. Data yang digunakan merupakan data primer yang terdiri dari data singkapan untuk memvalidasi kondisi di lapangan dan data parameter fisik dan kimia airtanah. Sementara itu, data sekunder terdiri dari Digital Elevation Model (DEM). Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak QGIS 3.22.16, Microsoft Excel, Global Mapper 23, dan Surfer 11. Hasil analisis parameter fisik menunjukkan bahwa nilai pH berkisar antara 3,3 hingga 8,02, TDS berkisar antara 101,7 hingga 1500 mg/L, dan temperatur berkisar antara 23,8 hingga 33,2°C. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2023, terdapat empat dari dua puluh satu sampel yang tidak memenuhi standar baku mutu pH dan satu sampel yang tidak memenuhi standar baku mutu TDS. Lima sampel dianalisis secara kimia menggunakan Diagram Piper, fasies Ca/Mg- HCO3, Ca/Mg- Cl/SO4, dan campuran. Nilai TDS dan temperatur cenderung meningkat ke arah timur laut daerah penelitian, sedangkan nilai pH cenderung menurun ke arah yang sama.