ABSTRAK Marliana
PUBLIC Yati Rochayati COVER Marliana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Marliana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Marliana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Marliana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Marliana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Marliana
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Marliana
PUBLIC Yati Rochayati
Terdeteksinya gelombang gravitasi pada tahun 2015 oleh detektor LIGO,
menunjukkan kebenaran dari prediksi Einstein tahun 1915. Menurut Einstein, jika
dua objek massif saling mengorbit dengan kelajuan tinggi, gerakan tersebut akan
menghasilkan riak yang merambat dalam ruang-waktu sebagai gelombang
gravitasi. Gelombang gravitasi pertama yang terdeteksi merupakan hasil dari
proses bergabungnya dua sistem lubang hitam (black holes) yang dinamakan
GW150914. Hasil akhir penggabungan lubang hitam tersebut membentuk satu
lubang hitam dengan massa yang lebih kecil dari total massa keduanya. Sisa
massa tersebut merambat dalam ruang dan waktu menjadi gelombang gravitasi.
Selanjutnya tahun 2017 terdeteksi lagi gelombang gravitasi dari penggabungan
dua bintang neutron yang dinamakan GW170817 dan GW170817A. Data-data
yang diperoleh dari hasil pengamatan ini dapat digunakan untuk menguji teoriteori gravitasi yang telah banyak dikembangkan sampai sekarang.
Teori gravitasi dikembangkan saat ini merupakan modifikasi dari teori relativitas
umum Einstein. Modifikasi ini dilakukan untuk menjawab berbagai permasalahan
terkait mengembangnya alam semesta. Banyak teori yang diusulkan diantaranya
dengan memodifikasi suku materi maupun suku kurvatur dari teori gravitasi
Einstein. Mulai dari menambahkan medan skalar pada suku kurvatur sampai
dengan penambahan medan vektor. Teori Proca yang digeneralisasi merupakan
generalisasi dari teori Proca yang dikembangkan tahun 2014, teori ini mirip
dengan teori Horndeski. Teori Proca yang digeneralisasi merupakan teori gravitasi
dengan persamaan gerak orde ke dua yang menambahkan vektor massif pada
graviton. Lagrangiannya digambarkan oleh lima fungsi vektor yang mengandung
fungsi sembarang G2, G3, G4, dan G5 yang strukturnya mirip dengan model
Horndeski. Teori Horndeski merupakan bentuk paling umum invariant Lorentz
yang merupakan pengembangan relativitas umum dalam empat dimensi yang
dibangun menggunakan medan skalar tunggal dengan persamaan gerak sampai
turunan orde kedua.
Penelitian ini dilakukan untuk parameterisasi teori Proca yang digeneralisasi
dengan teori linierisasi dengan pendekatan medan lemah dalam bentuk persamaan
gelombang gravitasi. Dari persamaan aksi teori Proca yang digeneralisasi
diperoleh tensor energi-momentum yang selanjutnya diturunkan untuk mendapatkan persamaan gelombang gravitasi dari teori Proca yang digeneralisasi.
Persamaan tersebut diturunkan untuk mendapat persamaan kelajuan gelombang
gravitasi. Parameterisasi dilakukan dengan melakukan batasan pada fungsi
sembarang yang terdapat pada teori Proca yang digeneralisasi tersebut. Diperoleh
bahwa G4 dan G5 memberikan pengaruh terhadap deviasi kelajuan gelombang
gravitasi terhadap kelajuan cahaya, massa graviton dan perubahan kelajuan massa
Planck.