ABSTRAK Ghesan Nabila Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Ghesan Nabila Putri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Ghesan Nabila Putri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Ghesan Nabila Putri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Ghesan Nabila Putri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Ghesan Nabila Putri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Ghesan Nabila Putri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ghesan Nabila Putri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Ghesan Nabila Putri.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu ekosistem buatan dengan jenis tutupan lahan yang bervariasi, mencakup vegetasi, bangunan, area terbuka, jalan, dan badan air. Masing-masing tipe tutupan lahan memiliki kemampuan dalam meregulasikan suhu yang berbeda. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh tipe tutupan lahan terhadap kemampuannya dalam meregulasi suhu di Kampus Ganesha (KG) dan Jatinangor (KJTO). Data Sentinel-2 MSI dari tahun 2019-2022 digunakan untuk mengklasifikasikan tipe tutupan lahan, sedangkan data land surface temperature (LST) diperoleh dari Landsat 8. Pengukuran data suhu udara dilakukan secara langsung di lapangan menggunakan data logger pada 7-13 Februari 2023 di KG dan 14-17 Februari 2023 di KJTO pukul 21.30-00.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas bangunan di KG mendominasi sebesar 50,9%, diikuti oleh vegetasi (22,5%), jalan (16,8%), area terbuka (8,8%), dan badan air (0,91%). KJTO didominasi oleh kelas vegetasi (41,75%), kemudian jalan (22,8%), bangunan (15,6%), area terbuka (14,7%), dan badan air (5,09%). Nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di KG cenderung menurun setiap tahunnya dengan rata-rata tertinggi pada tahun 2019 (0,29) dan terendah pada tahun 2022 (0,11), namun LST menunjukkan angka fluktuatif dengan rata-rata maksimum di tahun 2021 (38,73°C) dan terendah pada 2022 (32,4°C). Di KJTO, setiap tipe tutupan lahan memiliki kisaran suhu yang sangat berbeda antara bangunan (22,9°C); jalan (23,0°C); vegetasi (21,5°C); area terbuka (22,5°C); badan air (21,7°C). Di KG suhu udaranya tidak berbeda secara signifikan di bangunan dan jalan (22,5°C); vegetasi (22,6°C); area terbuka (23,2°C); badan air (22,5°C). Observasi suhu udara di lapangan menunjukkan bahwa kelas vegetasi di KG memiliki suhu bervariasi dari 21,3°C hingga 24,2°C dengan rata-rata 22,6°C, sedangkan di KJTO dari 20,5°C hingga 23,5°C dengan rata-rata 21,5°C. Keberadaan badan badan air di kedua kampus memperlihatkan suhu yang rendah (21,3-23,5°C di KG dan 20,4-23,2°C di KJTO). Bangunan di KG umumnya tertutup oleh kanopi pohon sehingga suhu di tipe tutupan lahan jalan dan bangunan (22,5°C) relatif sama dengan vegetasi (22,6°C). Nilai NDVI KJTO menunjukkan fluktuasi dari tahun 2019 hingga 2022 dengan nilai maksimum di tahun 2019 (0,43) dan minimum di tahun 2022 (0,23). Nilai LST KJTO menunjukkan tren, yang menurun setiap tahunnya (dari 34,6°C ke 31,8°C). Keberadaan vegetasi dan badan air dapat menurunkan suhu hingga 1,5°C di KG dan 2,2°C di KJTO. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa nilai NDVI berkorelasi negatif dengan LST di kedua kampus (-0,262 di KG; -0,49 di KJTO). Oleh karenanya, keberadaan vegetasi di dalam kampus harus dipertahankan karena dapat memberikan jasa ekologi dalam menurunkan suhu dan mendukung konsep green campus di Kampus ITB.