Cekungan Bandung atau disebut juga Bandung Raya adalah salah satu kawasan
metropolitan di Provinsi Jawa Barat. Adanya pertumbuhan penduduk dan
perkembangan infrastruktur yang pesat di Kawasan Cekungan Bandung dapat
berdampak negatif bagi lingkungan yaitu berkurangnya tutupan lahan bervegetasi
terutama di wilayah perkotaan karena perluasan lahan terbangun. Perubahan
tutupan lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun merupakan salah satu faktor
meningkatnya Land Surface Temperature (LST), hal ini akan berdampak langsung
dengan kekritisan lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan mengkaji dampak perubahan tutupan
lahan dan Land Surface Temperature (LST) dengan kekritisan lingkungan di
Cekungan Bandung. Metode penelitian untuk dilakukan dengan pengolahan data
citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS. Untuk memetakan perubahan tutupan lahan dibuat
menggunakan algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan
untuk menganalisis kekritisan lingkungan menggunakan algoritma Environmental
Criticality Index (ECI), dengan dilakukan penambahan persamaan algoritma
Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI) untuk meningkatkan
akurasi klasifikasi ECI. Terdapat empat kelas ECI, yaitu tidak kritis, rendah, sedang,
dan tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Cekungan Bandung dari 2014-2023 terjadi
penurunan tutupan lahan vegetasi dan kenaikan lahan terbangun serta mengalami
kenaikan LST, hal ini berdampak pada kenaikan kekritisan lingkungan. Wilayah
dengan kekritisan lingkungan yang tinggi merupakan area yang didominasi lahan
terbangun dengan LST sangat tinggi. Dari hasil pengolahan luas wilayah yang kritis
mengalami kenaikan, persentase luas area yang kritis pada 9 Juni 2014 sebesar
75,2 %, 6 Juli 2018 sebesar 76,5 %, 25 Juli 2019 sebesar 77,1 %, dan 6 September
2023 sebesar 78,2 %. Selain itu, hasil regresi menunjukkan bahwa NDVI memiliki
dampak lebih kuat dengan kekritisan lingkungan dibandingkan dengan LST.