digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Najla Attahiya Muhammad
PUBLIC Alice Diniarti

Bencana tsunami di Kota Banda Aceh memberikan dampak perubahan tutupan lahan yang signifikan. Program rekonstruksi dan rehabilitasi kawasan kota dilakukan pascatsunami sehingga mengubah tipe tutupan lahan yang diperkirakan dapat memengaruhi Land Surface Temperature (LST). Oleh karenanya, dilakukan penelitian ini untuk melihat perubahan tutupan lahan terhadap LST menggunakan citra satelit Landsat 5 TM (2005) dan Landsat 8 OLI/TIRS (2015 dan 2023), serta mengevaluasi kesesuaian jenis vegetasi menggunakan Key Performance Index (KPI) di tiga RTH, yaitu Hutan Kota BNI (HKB), Taman Kota Trembesi (TKT), dan Taman Putroe Phang (TPP), yang berperan dalam meregulasikan iklim mikro. Pengukuran suhu udara dilakukan melalui mobile dan stationary survey menggunakan data logger dan data vegetasi diperoleh melalui metode purposive sampling menggunakan plot 20 × 20 ????2. Berdasarkan supervised classification diketahui bahwa di Banda Aceh terdapat lima kelas tutupan lahan, yaitu lahan terbangun (LT), lahan terbuka (LB), lahan basah (LH), badan air (BA), dan vegetasi (VE). Setiap tutupan lahan mengalami dinamika yang bervariasi dari tahun 2005 – 2023, namun tipe tutupan LT dan LH berupa tambak selalu mendominasi. Area LT mengalami kenaikan sebesar 22,57%, mulai dari 28,02% (2005) menjadi 50,59% (2023), sedangkan BA mengalami penurunan sebesar 9,47% dari 16,99% (2005) menjadi 7,52% (2023). Lahan VE, LH, dan LB mengalami fluktuasi karena aktivitas manusia. Jika dilihat nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dari tahun 2005 – 2023, diketahui bahwa tsunami memberikan dampak yang besar mengurangi area bervegetasi (NDVI = 0,17±0,137 pada tahun 2005); kemudian upaya rehabilitasi pascatsunami menigkatkan kawasan bervegetasi pada tahun 2015 (NDVI = 0,37±0,24); namun terjadi penurunan pada 2023 karena peningkatan LT (NDVI = 0,36±0,23). Peningkatan LT dan penurunan VE menunjukkan LST yang meningkat di Kota Banda Aceh. Pada tahun 2005, tercatat LST sebesar 25,2±2,01°???? kemudian meningkat menjadi 35,3±3,61°???? pada 2015, dan 37,57±4,202°???? pada 2023. Hasil pengukuran di lapangan diketahui bahwa kawasan VE memiliki rata-rata suhu udara yang lebih rendah, yaitu 27,66±0,45°???? di TKT; 29,83±0,60°???? ???????? LT; dan 28,09±0,64°???? di LB. Analisis karakteristik dan kelayakan vegetasi di tiga RTH menunjukkan bahwa tumbuhan yang memiliki tajuk lebar dengan susunan daun rapat cocok ditanam untuk menurunkan suhu perkotaan, seperti Samanea saman (KPI = 90%), Manilkara kauki (KPI = 90%), dan Terminalia mantaly (KPI = 85%). Selain jenis tumbuhan, jarak tanam yang cukup rapat akan menciptakan naungan untuk menurunkan suhu. Dengan demikian, pemasanan suhu di kawasan perkotaan dapat dimitigasi dengan penanaman pohon peneduh yang tepat di area terbuka sehingga kawasan urban memiliki kondisi yang nyaman untuk dihuni.