digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang: Masa anak-anak merupakan masa keemasan yang menjadi bibit untuk menentukan masa depan negara. Artinya kualitas generasi muda harus diperhitungkan sejak di usia sekolah dasar. Kebugaran jasmani dengan aktivitas fisik yang rendah dapat mengurangi kecepatan motorik dan mengakibatkan gangguan kecepatan reaksi dan koordinasi motorik, pertumbuhan terhambat, kecerdasan menurun, dan stamina menurun. Di Indonesia, anak usia Sekolah Dasar masih mengalami kekurangan gizi, terutama di daerah pedesaan yang kurang diperhatikan oleh pemerintah untuk menjamin kecukupan gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik Aktivitas Fisik, Biomotorik dan Status Nutrisi pada siswa Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional study dengan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah siswa sekolah dasar di kota Bandung dengan menggunakan cluster random sampling. Subjek penelitian ini berjumlah 122 sampel yang terdiri dari 68 siswa pria dan 58 siswa wanita sekolah dasar kota Bandung. Hasil: Karakteristik aktivitas fisik untuk laki laki dan perempuan mayoritas masuk kategori aktivitas fisik sedang. Untuk ke empat wilayah di kota Bandung tidak memiliki perbedaan dengan P-value (0.719) bagi laki-laki sedangkan perempuan P-Value (0.728). Hasil bimotorik laki-laki dan perempuan melalui komponen kecepatan menggunakan 30 meter speed test dengan nilai P-Value (0.000*), komponen kelincahan menggunakan ilionys agility test dengan nilai P-Value (0.000*), komponen power menggunakan vertical jump dengan nilai P-Value (0.000*), komponen standing stork test dengan nilai P-Value (0.000*). Karakteristik status nutrisi siswa berdasarkan kategori gizi baik (normal) sebanyak 47 laki-laki (69,1%) dan 51 perempuan (94,4%). Kesimpulan: Hasil penelitian kebugaran jasmani pada siswa sekolah dasar memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat. Temuan menunjukkan bahwa aktivitas fisik pada siswa Sekolah Dasar disebabkan karena program dari sekolah yang membuat siswa dalam pembelajaran hanya 1 kali dalam seminggu sehingga berdampak kurangnya aktivtias fisik pada siswa. Bagian komponen biomotorik siswa masuk dalam kategori buruk untuk kelincahan (agility) sedangkan daya ledak (power) kategori sedang, begitu juga komponen lainnya masuk kedalam kategori sangat baik seperti kecepatan (speed) dan keseimbangan (balance). Index massa tubuh (IMT) siswa perempuan lebih baik dibanding siswa laki laki. Sedangkan untuk pola makan siswa/siswi kota Bandung yang biasa di konsumsi yaitu nasi dan roti untuk makanan pokok, untuk sayuran yaitu wortel dan kangkung, untuk lauk hewani daging ayam dan telur ayam, untuk buah-buahan jeruk dan mangga.