Latar Belakang: Masa anak-anak merupakan masa keemasan yang menjadi bibit untuk menentukan
masa depan negara. Artinya kualitas generasi muda harus diperhitungkan sejak di usia sekolah dasar.
Kebugaran jasmani dengan aktivitas fisik yang rendah dapat mengurangi kecepatan motorik dan
mengakibatkan gangguan kecepatan reaksi dan koordinasi motorik, pertumbuhan terhambat,
kecerdasan menurun, dan stamina menurun. Di Indonesia, anak usia Sekolah Dasar masih mengalami
kekurangan gizi, terutama di daerah pedesaan yang kurang diperhatikan oleh pemerintah untuk
menjamin kecukupan gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik Aktivitas Fisik,
Biomotorik dan Status Nutrisi pada siswa Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
observasional study dengan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah siswa sekolah
dasar di kota Bandung dengan menggunakan cluster random sampling. Subjek penelitian ini berjumlah
122 sampel yang terdiri dari 68 siswa pria dan 58 siswa wanita sekolah dasar kota Bandung. Hasil:
Karakteristik aktivitas fisik untuk laki laki dan perempuan mayoritas masuk kategori aktivitas fisik
sedang. Untuk ke empat wilayah di kota Bandung tidak memiliki perbedaan dengan P-value (0.719)
bagi laki-laki sedangkan perempuan P-Value (0.728). Hasil bimotorik laki-laki dan perempuan melalui
komponen kecepatan menggunakan 30 meter speed test dengan nilai P-Value (0.000*), komponen
kelincahan menggunakan ilionys agility test dengan nilai P-Value (0.000*), komponen power
menggunakan vertical jump dengan nilai P-Value (0.000*), komponen standing stork test dengan nilai
P-Value (0.000*). Karakteristik status nutrisi siswa berdasarkan kategori gizi baik (normal) sebanyak
47 laki-laki (69,1%) dan 51 perempuan (94,4%). Kesimpulan: Hasil penelitian kebugaran jasmani pada
siswa sekolah dasar memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat. Temuan menunjukkan
bahwa aktivitas fisik pada siswa Sekolah Dasar disebabkan karena program dari sekolah yang membuat
siswa dalam pembelajaran hanya 1 kali dalam seminggu sehingga berdampak kurangnya aktivtias fisik
pada siswa. Bagian komponen biomotorik siswa masuk dalam kategori buruk untuk kelincahan (agility)
sedangkan daya ledak (power) kategori sedang, begitu juga komponen lainnya masuk kedalam kategori
sangat baik seperti kecepatan (speed) dan keseimbangan (balance). Index massa tubuh (IMT) siswa
perempuan lebih baik dibanding siswa laki laki. Sedangkan untuk pola makan siswa/siswi kota Bandung
yang biasa di konsumsi yaitu nasi dan roti untuk makanan pokok, untuk sayuran yaitu wortel dan
kangkung, untuk lauk hewani daging ayam dan telur ayam, untuk buah-buahan jeruk dan mangga.