








Ruang terbuka publik memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, terutama dalam mendukung aktivitas fisik. Gelanggang Pacuan Kuda
Dang Tuanku, sebagai salah satu ruang terbuka publik di Kabupaten Tanah Datar,
memiliki potensi untuk dioptimalkan guna meningkatkan pemanfaatannya oleh
masyarakat. Namun, masih terdapat berbagai kendala yang mempengaruhi tingkat
kunjungan dan aktivitas fisik di kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk
merumuskan strategi optimalisasi Gelanggang Pacuan Kuda Dang Tuanku sebagai
ruang terbuka publik yang mendukung aktivitas fisik. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan survei terhadap 274 responden
serta analisis deskriptif untuk mengidentifikasi persepsi dan preferensi masyarakat.
Selain itu, observasi juga digunakan untuk mengkaji kondisi eksisting kawasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kawasan ini memiliki aksesibilitas
yang baik bagi pengguna kendaraan pribadi, pesepeda, dan pejalan kaki, fasilitas
transportasi umum dan akses bagi penyandang disabilitas masih kurang memadai.
Dari segi kenyamanan dan keamanan, responden menilai kondisi kawasan cukup
baik pada siang hari, namun terdapat kekhawatiran terhadap kebersihan, fasilitas
pendukung, serta keamanan di malam hari. Mayoritas responden juga menyatakan
bahwa fasilitas olahraga dan ruang interaktif masih kurang untuk mendukung
aktivitas fisik secara optimal. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor
fasilitas dan kenyamanan berpengaruh positif terhadap peningkatan frekuensi
pengunjung, sedangkan faktor usia berpengaruh negatif dimana semakin tinggi usia
(dalam penelitian ini 40 tahun keatas), maka semakin mengurangi frekuensi
berkunjung ke lokasi ini. Berdasarkan temuan tersebut, strategi optimalisasi yang
diusulkan meliputi peningkatan fasilitas dasar seperti tempat duduk, toilet, dan
tempat sampah; penyediaan fasilitas olahraga yang lebih beragam; peningkatan
keamanan melalui pencahayaan dan pengawasan; serta peningkatan aksesibilitas
bagi penyandang disabilitas. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
kawasan juga menjadi aspek penting untuk memastikan keberlanjutan ruang
terbuka publik ini