ABSTRAK Made Ayu Saraswati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Fenol merupakan salah satu senyawa berbahaya yang memiliki sifat beracun dan
karsinogenik yang umumnya ditemukan pada limbah cair yang dihasilkan oleh industri
petrokimia, tekstil, elektronika, pertanian, dll. Menurut European Union (EU) dan United
States Environmental Protection Agency (USEPA), fenol menjadi salah satu komponen
yang mendapat prioritas pada pengolahan limbah karena berdampak buruk pada manusia
dan hewan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014,
menetapkan batas kadar fenol yang ditoleransi untuk limbah cair yaitu sebesar 0,25-2
mg/L. Pada penelitian ini, dipilih teknologi ozonasi katalitik menggunakan katalis
heterogen karena telah terbukti efisien dalam mendegradasi berbagai polutan organik
termasuk fenol. Selain itu teknologi ozonasi katalitik juga memiliki tingkat toksisitas
yang rendah dan biaya operasi yang relatif murah.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan katalis MnO2/?-Al2O3 yang disintesis
melalui metode impregnasi. Penyangga katalis dibentuk melalui prekursor boehmite
(AlOOH) yang dimodifikais sifat fisiknya melalui variasi rasio mol HNO3/AlOOH dan
temperatur kalsinasi. Sedangkan untuk katalis MnO2/?-Al2O3 dilakukan variasi jumlah
logam Mn yang diimpregnasikan pada penyangga katalis dan jenis penyangga katalis. Uji
aktivitas katalis untuk mendegradasi fenol dilakukan terhadap larutan fenol dengan
konsentrasi 200 ppm dengan waktu reaksi 90 menit, laju alir ozon 1 L/menit, dan
konsentrasi ozon 30%. Sampel larutan hasil ozonasi diambil pada waktu 0, 5, 10, 15, 20,
30, 40, 50, 60, dan 90 menit. Pengujian konsentrasi sampel dilakukan menggunakan UVVis
spektrofotometer dengan panjang gelombang 270 nm. Adapun tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mensintesis katalis, mengkarakterisasi, dan mengamati pengaruhpengaruh
variasi terhadap kemampuan katalis dalam mendegradasi fenol dengan metode
ozonasi katalitik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan asam terbukti mempengaruhi luas
permukaan ?-Al2O3 dengan nilai paling optimum terdapat pada rasio mol HNO3/AlOOH
sebesar 0,025 yang menghasilkan luas permukaan tertinggi (139,9 m2/g) dan performa
katalitik terbaik. Temperatur kalsinasi 700 °C menghasilkan penyangga katalis ?-Al2O3
dengan performa katalitik terbaik dibandingkan dengan 500°C dan 600°C dengan
persentase penyisihan fenol sebesar 94,97%. Adanya peningkatan jumlah Mn dari 2%
menjadi 6% pada katalis menyebabkan penurunan pHpzc pada katalis dari 7,08 menjadi
6,18. Berdasarkan pengujian, katalis dengan 4% Mn (MA-25-700-4%) memiliki
kemampuan terbaik dalam mendegradasi fenol dengan persentase penyisihan 92,23%.
Katalis MnO2/?-Al2O3 berpenyangga ?-Al2O3 komersil yang tidak diberi perlakuan
modifikasi dengan penambahan HNO3, memberikan performa penyisihan fenol yang
lebih rendah dibandingkan dengan katalis dengan penyangga ?-Al2O3 termodifikasi.
Gugus hidroksil permukaan katalis dan air kemisorpsi berperan sebagai situs aktif katalis
dalam mendekomposisi ozon menjadi radikal hidroksil, sedangkan situs asam Bronsted
dikonfirmasi sebagai pusat reaktif dalam ozonasi katalitik dalam fase cair.