COVER Nafa Ariesa Evani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Nafa Ariesa Evani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Nafa Ariesa Evani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Nafa Ariesa Evani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Nafa Ariesa Evani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nafa Ariesa Evani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) menjadi Program Strategis
Nasional dengan konsep membangun data bidang tanah baru dan sekaligus menjaga
kualitas data bidang tanah yang ada dengan tujuan agar seluruh bidang-bidang tanah
terdaftar lengkap dan akurat. Rencana pemerintah menargetkan pendaftaran tanah
secara menyeluruh dengan waktu yang relatif singkat dengan sumber daya manusia,
teknologi, dan biaya yang kurang memadai, serta keterbatasan kontrol kualitas juga
sering kali mengabaikan kelengkapan data pertanahan menjadikan kurang lebih
15.941.797 bidang tanah di Indonesia belum memenuhi persyaratan pendaftaran tanah.
(Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika, 2022). Dari kegiatan Pendaftaran Tanah
Sistematik Lengkap (PTSL) masih terdapat data bidang tanah terdaftar terpetakan
(KW 1,2,3) yang masih terdapat tumpang tindih serta data bidang tanah terdaftar yang
belum terpetakan (KW 4,5,6) yang masih memiliki ketidaksesuaian di lapangan. Dari
permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu peta dasar pendaftaran tanah yang
komprehensif dan dilengkapi dengan Peta Foto ataupun Citra Satelit Resolusi Tinggi
yang bergeoreferensi. Metodologi pengambilan data yang digunakan adalah
fotogrametri menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA/UAV) yang berkembang
cukup pesat, teknologi terkininya saat ini telah dilengkapi dengan sistem penentuan
posisi berupa Global Navigation Satellite System - Post Processing Kinematic (GNSSPPK).
Kelebihan dari penggunaan GNSS-PPK adalah dapat meminimalkan jumlah
GCP sebagai titik ikat dalam pelaksanaan pemotretan udara. Tim penulis berhipotesa
bahwa dengan adanya peta dasar pendaftaran yang komprehensif dan dilengkapi
dengan Peta Foto ataupun Citra Satelit Resolusi Tinggi yang bergeoreferensi sehingga
upaya peningkatan kualitas data K1, K2, K3, dan K4 dapat lebih mudah terealisasi.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan desa lengkap dapat tercapai.