digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Hafsah Restu Nurul Annafi
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Sebagai daya tarik wisata primer sekaligus satu-satunya kebun binatang di Kota Bandung, perkembangan pariwisata Kebun Binatang Bandung terus berjalan hingga saat ini melalui beragam kegiatan pariwisata di dalamnya. Pariwisata menimbulkan dampak tidak hanya bagi objek wisata itu sendiri, tetapi bagi masyarakat di sekitarnya. Kebun Binatang Bandung telah berdiri selama 90 tahun sehingga diduga memberi kontribusi besar bagi lingkungan sekitar. Terlebih, lokasinya berdampingan dengan permukiman masyarakat Kelurahan Lebak Siliwangi, terutama yang tinggal di RW 05, RW 06, RW 07 dan RW 08. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dampak Kebun Binatang Bandung terhadap kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Untuk memenuhi tujuan tersebut, peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner dan tinjauan literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, analisis konten, dan analisis asosiasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dampak Kebun Binatang Bandung terhadap lingkungan di antaranya menimbulkan kemacetan lalu lintas pada saat akhir pekan dan musim liburan, pencemaran Sungai Cikapayang, dan polusi suara satwa. Adapun secara ekonomi, Kebun Binatang Bandung tidak banyak memberi peluang kerja dan tidak meningkatkan perekonomian masyarakat. Meskipun, tetap ada sedikit masyarakat yang ekonominya terbantu dengan berjualan di sekitar kebun binatang. Terakhir yaitu dari segi sosial, sebagian besar masyarakat tidak terlibat dan merasa tidak perlu dilibatkan dalam perkembangan pariwisata Kebun Binatang Bandung. Namun, mereka tetap mendukung keberlanjutan objek wisata tersebut dan menerima kedatangan wisatawan dengan positif.