digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada masa globalisasi saat ini, penggunaan internet khususnya media sosial terus meningkat setiap tahunnya. Terlebih Indonesia, negara ini merupakan negara dengan pengguna sosial media terbanyak keempat di dunia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya peran penting sebuah sosial media di kehidupan manusia, khususnya di Indonesia. Oleh sebabnya munculah orang yang memiliki pengikut dengan jumlah ribuan atau ratus ribu pengikut pada platform sosial media. Tidak heran dengan adanya penggunaan sosial media ini menjadi, wadah dalam memasarkan produk yang ingin dipasarkan kepada masyarakat. Adanya pengguna sosial media yang banyak erat kaitannya dengan industry e-commerce karena banyaknya costumer dari industri ini adalah pengguna sosial media. Sebagai market-place PT XYZ telah tiga tahun membentuk XYZ Affiliate. Program ini merupakan salah satu program pada divisi marketing yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan pada PT XYZ Indonesia. Adanya pengguna sosial yang besar di Indonesia, PT XYZ melihat adanya potensi dibalik pengguna sosial media untuk dapat mempromosikan produk yang dijual di perusahaan ini. Sehingga terbentuklah program XYZ Affilaite yang mana terdapat banyak selebgram dan selebriti konvensional yang bergabung ke dalam XYZ Affiliate. Mereka bertugas untuk mempromosikan produk-produk PT XYZ dengan cara membagikan link lewat postingan mereka di sosial media. Dengan begitu, para selebgram atau influencer akan mendapatkan komisi apabila mereka berhasil menjualkan produk dari PT XYZ lewat sosial media mereka. Namun muncul permsalahan yang berkaitan dengan ketidakefektifan program marketing ini. Oleh karena itu fokus pengkajian penelitian ini adalah mengevaluasi efektivitas XYZ Affiliate, dan sekaligus menyusun strategi bagaimana meningkatkan efektivitas XYZ Affiliate. Kerangka konseptual yang digunakan untuk mengukur efektivitas XYZ affiliate adalah model Jin et al. (2019) yang mengukur efektivitas dengan empat dimensi, yakni Social Presence, Trustworthiness, Brand Attitude, dan Envy; ditambah dimensi purchase intention. Teknik pengumpulan data primer melalui survei dengan instrumen kuesioner, sedangkan teknik pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa XYZ afiliate belum mencapai tingkat efektif apabila diukur dengan kelima variabel tersebut. Alternatif solusi bisnis yang ditawarkan adalah dengan meningkatkan kapasitas influencer pada kelima variabel tersebut, khususnya pada dua variabel dengan nilai rata-rata paling rendah, yakni Social Presence dan Purchase Intention. Peningkatan kapasitas influener pada kedua variabel tersebut adalah dengan program pelatihan.