2023_TS_PP_Disma Yuantari Rady 29120071_1-Abstrak.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman Disma Yuantari Rady 29120071.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman
Pada masa globalisasi saat ini, penggunaan internet khususnya media sosial terus
meningkat setiap tahunnya. Terlebih Indonesia, negara ini merupakan negara
dengan pengguna sosial media terbanyak keempat di dunia. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa adanya peran penting sebuah sosial media di kehidupan
manusia, khususnya di Indonesia. Oleh sebabnya munculah orang yang memiliki
pengikut dengan jumlah ribuan atau ratus ribu pengikut pada platform sosial media.
Tidak heran dengan adanya penggunaan sosial media ini menjadi, wadah dalam
memasarkan produk yang ingin dipasarkan kepada masyarakat. Adanya pengguna
sosial media yang banyak erat kaitannya dengan industry e-commerce karena
banyaknya costumer dari industri ini adalah pengguna sosial media.
Sebagai market-place PT XYZ telah tiga tahun membentuk XYZ Affiliate. Program
ini merupakan salah satu program pada divisi marketing yang dilakukan untuk
meningkatkan penjualan pada PT XYZ Indonesia. Adanya pengguna sosial yang
besar di Indonesia, PT XYZ melihat adanya potensi dibalik pengguna sosial media
untuk dapat mempromosikan produk yang dijual di perusahaan ini. Sehingga
terbentuklah program XYZ Affilaite yang mana terdapat banyak selebgram dan
selebriti konvensional yang bergabung ke dalam XYZ Affiliate. Mereka bertugas
untuk mempromosikan produk-produk PT XYZ dengan cara membagikan link
lewat postingan mereka di sosial media. Dengan begitu, para selebgram atau
influencer akan mendapatkan komisi apabila mereka berhasil menjualkan produk
dari PT XYZ lewat sosial media mereka.
Namun muncul permsalahan yang berkaitan dengan ketidakefektifan program
marketing ini. Oleh karena itu fokus pengkajian penelitian ini adalah mengevaluasi
efektivitas XYZ Affiliate, dan sekaligus menyusun strategi bagaimana
meningkatkan efektivitas XYZ Affiliate. Kerangka konseptual yang digunakan
untuk mengukur efektivitas XYZ affiliate adalah model Jin et al. (2019) yang
mengukur efektivitas dengan empat dimensi, yakni Social Presence,
Trustworthiness, Brand Attitude, dan Envy; ditambah dimensi purchase intention.
Teknik pengumpulan data primer melalui survei dengan instrumen kuesioner,
sedangkan teknik pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa XYZ afiliate belum mencapai tingkat efektif
apabila diukur dengan kelima variabel tersebut. Alternatif solusi bisnis yang
ditawarkan adalah dengan meningkatkan kapasitas influencer pada kelima variabel
tersebut, khususnya pada dua variabel dengan nilai rata-rata paling rendah, yakni
Social Presence dan Purchase Intention. Peningkatan kapasitas influener pada
kedua variabel tersebut adalah dengan program pelatihan.