2023_TS_PP_Dhea Tirta Fitrianti_29121272_1-Abstrak.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Yose Ali Rahman
Corporate University mulai banyak dikembangkan di Indonesia awal abad ke-21,
dimana salah satu pengadopsi awalnya adalah PT XYZ. XYZ Corporate University
adalah salah satu divisi di bawah Functional Unit Human Capital Management di
PT XYZ yang berperan dalam mengembangkan kompetensi karyawan, mendukung
kinerja perusahaan, dan mengisi kesenjangan kompetensi. Dalam menjalankan
perannya, XYZ Corporate University memiliki target Kinerja yang salah satunya
dibuktikan melalui penilaian Index Kepuasan Pelanggan. Ada tiga pemangku
kepentingan (stakeholder) yang telah rutin diukur kepuasannya yaitu peserta
pelatihan, atasan peserta, dan kepala unit bisnis tempat peserta tersebut bekerja.
Data menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara penilaian dari peserta
dengan pemimpinnya, dimana penilaian dari peserta menyatakan bahwa rata-rata
penilaian sudah memenuhi target, namun hal yang berbeda terjadi pada penilaian
dari atasan dan kepala unit bisnis yang masih jauh dari target nilai. Dari latar
belakang ini kemudian dirumuskan tiga pertanyaan yang akan dibahas dalam
penelitian ini. Pertama, benarkah ada hubungan antara pelatihan dengan persepsi
XYZ Corporate University? Kedua, elemen evaluasi pelatihan apa saja yang
memengaruhi persepsi tentang pelatihan XYZ Corporate University? Terakhir
pertanyaan ketiga yaitu rekomendasi apa yang dapat diajukan untuk meningkatkan
pelatihan dari XYZ Corporate University?
Untuk menganalisis hubungan antara evaluasi pelatihan dan persepsi terhadap
XYZ Corporate University, penulis melakukan survei kepada pegawai PT XYZ.
Kuesioner disusun berdasarkan studi literatur mengenai lima level evaluasi
pelatihan (sesuai model Kirkpatrick dan Jack Phillips) dan persepsi terhadap
pelatihan, yang terdiri atas kepercayaan terhadap XYZ Corporate University,
kompetensi XYZ Corporate University dalam menjalankan perannya, kesetiaan
mengikuti program XYZ Corporate University, dan kebanggaan terhadap XYZ
Corporate University. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh
responden, dilanjutkan dengan analisis deskriptif, dan analisis regresi linear dari
data yang terkumpul. Hasil dari perhitungan menggunakan alat bantu SPSS
ditampilkan dalam bentuk tabel nilai yang menunjukkan tingkat korelasi dari setiap
variabel bebas dan variabel terikat.
Secara keseluruhan responden menilai evaluasi pelatihan dalam kategori baik dan
begitu pula dalam persepsi. Selanjutnya, terbukti bahwa secara simultan lima level
evaluasi pelatihan memiliki hubungan yang kuat dengan masing-masing persepsi. ecara parsial ditemukan bahwa Level 1, Level 2, dan Level 3 berpengaruh
signifikan terhadap kepercayaan terhadap XYZ Corporate University. Untuk
persepsi kedua yaitu kompetensi XYZ Corporate University dalam menjalankan
perannya, ditemukan bahwa Level 1, Level 2, dan Level 4 yang memiliki pengaruh
signifikan secara parsial. Hasil yang berbeda terjadi pada variabel terikat yang
ketiga, dimana secara parsial hanya satu variabel bebas yaitu evaluasi pelatihan
Level 3 yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kesetiaan mengikuti
program XYZ Corporate University. Terakhir, untuk persepsi kebanggaan
ditemukan bahwa secara parsial hanya satu variabel bebas yang tidak memberikan
pengaruh signifikan, yaitu Level 5.
Dari hasil tersebut, XYZ Corporate University perlu melakukan prioritas pada
Level 1 dan Level 3, karena dengan meningkatkan kedua variabel bebas ini dapat
memengaruhi keempat variabel terikat yaitu persepsi positif terhadap XYZ
Corporate University. Level 1 adalah reaksi peserta pelatihan, sehingga perlu
dipastikan bahwa penyampaian pelatihan memberikan kepuasan bagi peserta.
Sedangkan Level 3 adalah sikap, yaitu bagaimana pelatihan memengaruhi
perubahan sikap. Hal ini bisa ditingkatkan melalui pemberian materi yang
memiliki tujuan yang jelas dan bermakna sehingga peserta bisa memahami dan
termotivasi untuk menerapkan perubahan sikap, sementara para pemimpinnya
juga bisa memahami mengapa peserta perlu mengikuti pelatihan tertentu. Dari
kelima level evaluasi pelatihan, Level 5 yaitu Return of Training Investment tidak
menunjukkan pengaruh signifikan terhadap persepsi, sehingga perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruhnya terhadap pelatihan.
Perpustakaan Digital ITB