Kota merupakan pusat aktivitas manusia yang selalu mengalami
pertumbuhan dari waktu ke waktu yang membawa efek negatif pada beberapa
aspek, termasuk masalah lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
mengatasi persoalan lingkungan adalah dengan menambahkan keberadaaan RTH
salah satunya adalah taman kota. Taman merupakan bagian dari ruang terbuka
hijau yang juga memiliki fungsi yang sama dengan RTH yaitu fungsi ekologis,
fungsi sosial budaya, fungsi estetika dan fungsi ekonomi. Saat ini Kota Bandung
telah berhasil membuat taman yang memiliki tema atau dikenal sebagai taman
tematik. Taman yang dibuat dengan tujuan untuk mendorong warga mendapatkan
tempat hiburan selain pusat belanja di Kota Bandung, sehingga masyarakat bisa
mengisi aktivitasnya di taman sebagai sarana rekreasi, olahraga, edukasi dan
kegiatan atau aktivitas lainnya. Pengembangan taman di Kota Bandung sejak
tahun 2012 dirasa hanya sebagai pemenuhan persyaratan pemenuhan 30% RTH
saja dengan fungsi utama yaitu fungsi ekologi, sosial dan rekreasi, tanpa melihat
sisi permintaan dari penggunanya dan menyebabkan taman selain taman tematik
tidak diperhatikan. Pada Taman Cibeunying dan Taman Monumen Perjuangan
Rakyat Jawa Barat yang dijadikan lokasi studi menunjukkan bahwa aspek
infrastruktur yaitu fasilitas taman dan fungsinya belum tentu memberikan manfaat
bagi masyarakat khususnya kebutuhan pengguna dalam melakukan rekreasi di
taman, sehingga taman dapat dikatakan belum optimal. Oleh karena itu perlu
diidentifikasi bagaimana persepsi pengunjung terhadap fasilitas dan fungsi pada
Taman Cibeunying dan Taman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tujuan
dari penelitian ini adalah optimalisasi taman sebagai sarana rekreasi, sehingga
dapat ditentukan prioritas pengembangan fasilitas dan fungsi taman berdasarkan
persepsi dan tingkat kepentingan sebagai sarana rekreasi masyarakat yang
dilakukan dengan pendekatan IPA (Importance Performance Analysis).
Berdasarkan tinjauan literatur dapat disusun variabel penilaian
pengunjung terhadap fasilitas taman, yaitu signage, WC umum, ram, parkir, kursi
dan meja taman, kursi difabel atau area kursi roda, tempat sampah, area bermain
anak, jalur pejalan kaki, area olahraga, area piknik, lampu taman dan vegetasi.
Hasil penelitian menunjukkan nilai persepsi terhadap kinerja fasilitas di taman
sebagian besar dinilai oleh pengunjung memberikan penilaian “baik” atau
“cukup”, yaitu di Taman Cibeunying dan juga Taman MPRJB, sedangkan nilai
tingkat kepentingan pada masing-masing atribut fasilitas taman sebagian besar
dinilai oleh pengunjung sebagai fasilitas yang penting. Berdasarkan persepsi
pengunjung taman seharusnya taman multi fungsi, tidak hanya focus pada fungsi
ekologi dan fungsi sosial saja sehingga dalam fungsi taman ini dapat diterapkan
dalam memgoptimalkan fungsi taman sebagai sarana rekreasi.