Perpustakaan Digital ITB

Ketika merefleksikan sekeliling penulis secara personal, penulis melihat ada masalah terhadap mitos yang selama ini dibangun oleh perempuan. Mitos adalah bentuk lanjut dari propaganda yang kemudian masuk secara alami dalam keseharian sehingga dianggap normal. Di masa sekarang, media sosial yang berbasis foto dan video (Instagram, Youtube, dan Tiktok) menyebabkan konstruksi mitos kecantikan semakin kuat mengakar ke dalam kesadaran kita. Sebagai perempuan cisgender, penulis melihat bahwa ada masalah terhadap mitos yang selama ini justru dibangun oleh perempuan. Sumber dari konstruksi mitos kecantikan diciptakan karena kerentanan perempuan untuk mendapatkan persetujuan dari luar yang berkaitan dengan kecantikan. Di masa sekarang, para perempuan yang bersusah payah tampil cantik bukan semata-mata untuk menarik perhatian lawan jenis, melainkan hal itu berasal dari dalam dirinya yang meyakini adanya mitos kecantikan; bahwa ada visual yang tidak dapat diragukan lagi, merupakan rujukan kecantikan yang mutlak. Penulis mengajak publik untuk merefleksikan mitos kecantikan melalui karya ini. Berangkat dari fenomena tersebut, penulis ingin menyampaikan sebuah gagasan karya yang dapat merepresentasikan sudut pandang berbentuk sindiran terhadap realitas para perempuan yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengejar konstruksi mitos kecantikan yang dibangun oleh perempuan. Penulis akan menggunakan medium video sebagai medium utama dalam karya tugas akhir, dengan pendekatan teori seni representasi berdasarkan bahasa media baru.