digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nurazmi Fauziah
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada saat ini, mulai banyak bisnis yang mengadopsi platform digital dalam bentuk e-commerce dalam proses bisnisnya. E-commerce berupa situs belanja online diproyeksikan akan bertumbuh menjadi 8 kali lipat pada 2022 dibanding pada 2017. UMKM yang merupakan 99% dari pelaku usaha di Indonesia menyumbang 60% PDB. Namun, hanya 13% UMKM yang mengadopsi platform digital pada awal 2020. Pemerintah Jawa Barat membentuk Program UMKM Juara sebagai upaya penyejahteraan UMKM melalui pemanfaatan teknologi. UMKM bidang fashion merupakan jenis UMKM dengan populasi kedua terbesar di Kota Bandung dengan jumlah 907 dari 4285, yang tentu memiliki kontribusi ekonomi dan peluang adopsi teknologi yang besar di Kota Bandung. Namun hingga saat ini, belum ada analisis faktor adopsi teknologi situs belanja online pada industri fashion di Kota Bandung. Model adopsi situs belanja online yang dibangun pada penelitian ini adalah gabungan dari model adopsi e-commerce Ghobakhloo dan Tang (2013) berdasarkan perspektif pemilik/manajer serta model adopsi e-commerce Rahayu dan Day (2015). Terdapat 11 hipotesis yang dirumuskan dan diuji. Untuk menguji model dan hipotesis tersebut, data dari 116 responden yang merupakan pelaku UMKM pada bidang fashion di Kota Bandung diproses dengan metode partial least squares - structural equation modelling (PLS-SEM). Berdasarkan pengujian yang dilakukan, terdapat 2 faktor yang memengaruhi adopsi situs belanja online oleh UMKM fashion Kota Bandung secara signifikan, yaitu perceived cost dan firm size. Perceived cost berpengaruh negatif terhadap adopsi ecommerce. Sementara itu, firm size berpengaruh positif terhadap adopsi ecommerce.