TN merupakan lapangan gas raksasa yang dianggap sudah matang di Kontrak
Kerja Blok Andalan yang dioperasikan oleh PT Surya Energy Company (PT SEC).
Sumur-sumur TN terletak di aliran delta sungai Andalan dan saat ini telah
memasuki tahap penurunan produksi. Kegiatan pemboran di PT SEC sendiri telah
memasuki tahap industrialisasi sejak awal tahun 2000, sebuah hasil lebih dari 20
tahun kurva pembelajaran yang didapat dalam kegiatan konstruksi arsitektur
perancangan sumur. Sumur-sumur dibor dengan cara yang optimal yang bertujuan
untuk mendapatkan kinerja pengeboran sumur yang utama yakni penurunan biaya
sumur yang signifikan agar didapatkan keekonomian sumur. Beberapa tahapan
telah dilalui hingga menjadi sebuah tonggak perkembangan lapangan yang terjadi
saat ini. Saat ini, sebagian besar sumur-sumur yang dibor menargetkan cadangan
hidrokarbon yang marjinal.
Melemahnya industry minyak dan gas bumi (migas) di pertengahan tahun 2014
telah mendorong tim konstruksi desain sumur atau yang lebih dikenal dengan tim
Drilling & Well Intervention PT SEC untuk lebih menekan durasi penyelesaian
sumur di luar batas teknis yang dimiliki guna mendukung keekonomian sumur yang
dibor serta dapat melanjutkan kegiatan operasi pemboran secara reguler agar
dapat mempertahankan produksi migas yang stabil. Banyak ide inovasi yang telah
diimplementasikan untuk meraih tujuan tersebut seperti melakukan pengeboran
secara batch, kegiatan pengeboran offline, kegiatan operasi tanpa menggunakan
rig serta inisiatif lain sebagai solusi alternatif telah diperkenalkan dan akan
direncanakan untuk mengurangi durasi dan biaya sumur secara keseluruhan.
Kajian penelitian ini membahas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan biaya
sumur yang dianggap tinggi di lapangan TN, khususnya pada pengembangan
lapangan sumur TN dangkal, investigasi akar permasalahannya, serta solusi
alternatif yang mungkin dilakukan dan juga implementasi dari alterntif solusi yang
dipilih guna menghindari potensi perusahaan tidak memiliki kesempatan
melakukan pengeboran dan memproduksi sumur-sumur di lapangan TN dangkal.
Analisa akar permasalahan menggunakan current reality tree (CRT) dan
mengidentifikasi akar penyebab utama yang menjadikan biaya sumur menjadi
mahal, yakni tingginya biaya persiapan lokasi yang secara spesifik terkait dengan
pekerjaan pengerukan sedimen di dasar sungai. Persiapan lokasi umur diperlukan dalam rangka memastikan akses masuk lokasi sumur yang aman bagi Swamp
Barge (SB) rig dan semua barges penunjang pekerjaan pengeboran dengan fakta
bahwa SB rig dianggap sebagai satu-satunya cara maupun perangkat yang
digunakan untuk mengerjakan pengeboran sumur-sumur baru di lapangan TN.
Beberapa solusi alternatif dari setiap akar penyebab telah ditentukan dan
kemudian solusi alternatif terbaik dipilih penggunakan proses hirarki analitik
(AHP). Kriteria utama dalam menentukan pemilihan alternatif adalah terkait
dengan biaya pembuatan sumur secara keseluruhan, seberapa cepat cara
pemboran sumur baru sebagai solusi dapat memberikan dampak pada
pengurangan biaya sumur secara keseluruhan. Beberapa solusi alternatif yang
telah ditentukan merupakan hasil dari studi dan penelitian improvisasi penerapan
manajemen proyek pengeboran, termasuk namun tidak terbatas pada upaya untuk
mengurangi durasi pengeboran dan beberapa langkah inovatif untuk melakukan
pengeboran sumur-sumur baru menggunakan desain perangkat rig pengeboran
yang tepat guna, tanpa harus menggunakan SB rig konvensional yang memerlukan
volume pengerukan sedimen sungai dalam skala besar sehingga menyebabkan
biaya persiapan lokasi yang sangat tinggi.
Solusi alternatif yang dipilih yakni pemboran dengan menggunakan Unit Kerja
Ulang Hidrolik (HWU) dianggap sebagai solusi terbaik dengan
mempertimbangkan aspek teknis perangkat, peralatan serta barge yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan yang berkontribusi pada rendahnya biaya pengeboran
harian dibandingkan menggunakan SB rig sehingga menghasilkan biaya sumur
yang lebih murah. Melakukan pekerjaan pengeboran dengan HWU dianggap
sebagai pekerjaan dengan implementasi manajemen proyek yang kompleks dengan
melibatkan banyak entitas dengan kompetensi yang berbeda baik di dalam maupun
di luar organisasi perusahaan. Meskipun hasil implementasi tidak dapat diukur
dan diperoleh dalam waktu singkat, tujuan akhir dari pengurangan biaya sumur
secara keseluruhan untuk menjaga keekonomian sumur diharapkan dapat dicapai
pada kampanye pertama di tahun 2023 nanti.