digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TN merupakan lapangan gas raksasa yang dianggap sudah matang di Kontrak Kerja Blok Andalan yang dioperasikan oleh PT Surya Energy Company (PT SEC). Sumur-sumur TN terletak di aliran delta sungai Andalan dan saat ini telah memasuki tahap penurunan produksi. Kegiatan pemboran di PT SEC sendiri telah memasuki tahap industrialisasi sejak awal tahun 2000, sebuah hasil lebih dari 20 tahun kurva pembelajaran yang didapat dalam kegiatan konstruksi arsitektur perancangan sumur. Sumur-sumur dibor dengan cara yang optimal yang bertujuan untuk mendapatkan kinerja pengeboran sumur yang utama yakni penurunan biaya sumur yang signifikan agar didapatkan keekonomian sumur. Beberapa tahapan telah dilalui hingga menjadi sebuah tonggak perkembangan lapangan yang terjadi saat ini. Saat ini, sebagian besar sumur-sumur yang dibor menargetkan cadangan hidrokarbon yang marjinal. Melemahnya industry minyak dan gas bumi (migas) di pertengahan tahun 2014 telah mendorong tim konstruksi desain sumur atau yang lebih dikenal dengan tim Drilling & Well Intervention PT SEC untuk lebih menekan durasi penyelesaian sumur di luar batas teknis yang dimiliki guna mendukung keekonomian sumur yang dibor serta dapat melanjutkan kegiatan operasi pemboran secara reguler agar dapat mempertahankan produksi migas yang stabil. Banyak ide inovasi yang telah diimplementasikan untuk meraih tujuan tersebut seperti melakukan pengeboran secara batch, kegiatan pengeboran offline, kegiatan operasi tanpa menggunakan rig serta inisiatif lain sebagai solusi alternatif telah diperkenalkan dan akan direncanakan untuk mengurangi durasi dan biaya sumur secara keseluruhan. Kajian penelitian ini membahas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan biaya sumur yang dianggap tinggi di lapangan TN, khususnya pada pengembangan lapangan sumur TN dangkal, investigasi akar permasalahannya, serta solusi alternatif yang mungkin dilakukan dan juga implementasi dari alterntif solusi yang dipilih guna menghindari potensi perusahaan tidak memiliki kesempatan melakukan pengeboran dan memproduksi sumur-sumur di lapangan TN dangkal. Analisa akar permasalahan menggunakan current reality tree (CRT) dan mengidentifikasi akar penyebab utama yang menjadikan biaya sumur menjadi mahal, yakni tingginya biaya persiapan lokasi yang secara spesifik terkait dengan pekerjaan pengerukan sedimen di dasar sungai. Persiapan lokasi umur diperlukan dalam rangka memastikan akses masuk lokasi sumur yang aman bagi Swamp Barge (SB) rig dan semua barges penunjang pekerjaan pengeboran dengan fakta bahwa SB rig dianggap sebagai satu-satunya cara maupun perangkat yang digunakan untuk mengerjakan pengeboran sumur-sumur baru di lapangan TN. Beberapa solusi alternatif dari setiap akar penyebab telah ditentukan dan kemudian solusi alternatif terbaik dipilih penggunakan proses hirarki analitik (AHP). Kriteria utama dalam menentukan pemilihan alternatif adalah terkait dengan biaya pembuatan sumur secara keseluruhan, seberapa cepat cara pemboran sumur baru sebagai solusi dapat memberikan dampak pada pengurangan biaya sumur secara keseluruhan. Beberapa solusi alternatif yang telah ditentukan merupakan hasil dari studi dan penelitian improvisasi penerapan manajemen proyek pengeboran, termasuk namun tidak terbatas pada upaya untuk mengurangi durasi pengeboran dan beberapa langkah inovatif untuk melakukan pengeboran sumur-sumur baru menggunakan desain perangkat rig pengeboran yang tepat guna, tanpa harus menggunakan SB rig konvensional yang memerlukan volume pengerukan sedimen sungai dalam skala besar sehingga menyebabkan biaya persiapan lokasi yang sangat tinggi. Solusi alternatif yang dipilih yakni pemboran dengan menggunakan Unit Kerja Ulang Hidrolik (HWU) dianggap sebagai solusi terbaik dengan mempertimbangkan aspek teknis perangkat, peralatan serta barge yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang berkontribusi pada rendahnya biaya pengeboran harian dibandingkan menggunakan SB rig sehingga menghasilkan biaya sumur yang lebih murah. Melakukan pekerjaan pengeboran dengan HWU dianggap sebagai pekerjaan dengan implementasi manajemen proyek yang kompleks dengan melibatkan banyak entitas dengan kompetensi yang berbeda baik di dalam maupun di luar organisasi perusahaan. Meskipun hasil implementasi tidak dapat diukur dan diperoleh dalam waktu singkat, tujuan akhir dari pengurangan biaya sumur secara keseluruhan untuk menjaga keekonomian sumur diharapkan dapat dicapai pada kampanye pertama di tahun 2023 nanti.