COVER Nisrina Fitri Nurjannah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Nisrina Fitri Nurjannah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nisrina Fitri Nurjannah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nisrina Fitri Nurjannah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nisrina Fitri Nurjannah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nisrina Fitri Nurjannah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nisrina Fitri Nurjannah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Ekstrak rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii) adalah salah satu suplemen pakan
yang diketahui dapat meningkatkan performa budidaya udang. Namun, ekstrak K.
alvarezii yang umumnya dikembangkan memiliki bentuk bubuk sehingga sulit untuk
dikonsumsi dengan baik oleh udang putih (Litopenaes vannamei). Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum suplemen ekstrak K. alvarezii
dalam bentuk suspensi terhadap profil komunitas bakteri serta performa budidaya dari
udang putih. Penelitian dilakukan dalam dalam dua tahap, yaitu optimasi konsentrasi
suplemen K. alvarezii dan uji pemberian pakan tersuplementasi pada post-larva L.
vannamei PL-10 selama 14 hari. Dalam uji pemberian pakan tersuplementasi,
dilakukan anaisis parameter kualitas air, analisis parameter biologis udang, analisis
profil komunitas mikroba menggunakan Angka Lempeng Total (ALT), dan analisis
profil fisiologi komunitas bakteri menggunakan Biolog EcoPlateTM diikuti dengan
Principal Component Analysis. Hasil optimasi konsentrasi menunjukkan bahwa
konsentrasi suplemen yang lebih rendah memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap
performa budidaya. Oleh karena itu, pada uji pemberian pakan digunakan tiga variasi ,
suplementasi dengan konsentrasi 3 gr/kg pakan (Sp1), suplementasi dengan
konsentrasi 6 gr/kg pakan (Sp2), dan kontrol tanpa suplementasi (K). Analisis
parameter kualitas air menunjukkan bahwa seluruh perlakuan berada pada kondisi
optimum budidaya. Perlakuan Sp 1 memberikan growth rate (6.63 ± 1.87 mg/hari),
feed conversion ratio (1,37±34), produktivitas (0.517 ± 0.109 kg/m3), dan biomassa
total (5.17 ± 1.10 gr) yang baik meskipun tidak berbeda signifikan (p>0,05) dari
perlakuan lainnya. Total bakteri pada sampel udang perlakuan Sp1 lebih tinggi
dibanding perlakuan lainnya (106,8 CFU/mL). Terakhir, analisis fisiologi komunitas
mikroba menunjukkan bahwa Sp2 memiliki aktivitas metabolisme mikroba yang
paling tinggi. Analisis Principal Component Analysis menunjukkan bahwa komunitas
mikroba udang perlakuan Sp1 dan Sp2 berpotensi menggunakan beberapa sumber
karbon yang berbeda dari perlakuan K. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
suplemen K. alvarezii pada konsentrasi 3 gr/kg secara keseluruhan memiliki pengaruh
paling baik terhadap performa budidaya dan profil komunitas mikroba dari L.
vannamei.