digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TA PP MUHAMMAD HAFIZH HASBIE 1 .pdf ]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai seorang muslim, kehidupan di dunia tentu ditujukan untuk beribadah kepada Allah demi menggapai rida-Nya, bukan malah mencari kesenangan dunia sebanyak-banyaknya. Namun, dalam kenyataannya tujuan tersebut belum sepenuhnya terealisasikan dalam kehidupan penulis, bahkan penulis merasa lebih condong pada perkara duniawi semata. Maka dari itu, penulis berusaha untuk memelajari hakikat dari dunia, manusia, serta hubungan manusia terhadap dunia yang telah disebutkan dan diperingatkan di dalam Al-Qur’an dan hadis. Hasil dari pembelajaran tersebut kemudian direnungkan dan diresapi serta ditransformasikan menjadi sebuah karya seni rupa simbolik dengan menggunakan teknik intaglio. Penulis menggambarkan dua simbol dalam karya, yaitu tangan dan kaki yang menyimbolkan amal perbuatan dan usaha manusia, dan awan yang menggambarkan dunia dan segala kesenangan di dalamnya yang indah namun hakikatnya fana dan menipu. Lewat proses berkarya yang intens dan terus menerus, yang diikuti dengan muhasabah diri, penulis menemukan kesamaan antara teknik etsa dengan catatan amal manusia, bahwa setiap yang tercatat akan dimintai pertanggungjawabannya, dan terkadang kita tidak dapat mengetahui apa yang tercatat dengan pasti sebelum dicetak. Kita juga tidak dapat mengetahui hasil dari catatan amal kita dengan pasti sebelum kita mati. Teknik etsa merupakan teknik yang memiliki aturan baku serta memerlukan ilmu. Ilmu tidak cukup bila sekadar diketahui, tapi juga dipraktekkan secara terus menerus. Apalagi dalam menjalani kehidupan di dunia ini, kita harus benar-benar mengilmuinya, bukan hanya mengetahui, namun juga menjalankannya. Berusaha semaksimal mungkin menjalankan aturan dan memperbaiki kesalahan secara terus menerus, layaknya mengerjakan sebuah plat etsa.