Perpustakaan Digital ITB

Berangkat dari pengalaman personal atas kehilangan, karya “Inkarnasi Duka” mengangkat permasalahan terkait bagaimana memvisualisasikan duka sebagai sebuah proses yang secara fundamental membentuk ulang persepsi terhadap realitas. Ia bukanlah sebuah titik akhir, melainkan sebuah perjalanan batin yang tidak linier ketika masa lalu terus mengintervensi, menciptakan sebuah kondisi keterasingan. Lingkup penciptaan terwujud dalam seri enam karya yang menyampaikan manifestasi duka pada khalayak. Konsep visual karya berpusat pada figur tanpa gender atau identitas untuk melambangkan depersonalisasi. Karya ini diharapkan menjadi wadah bagi emosi, mengundang apresiator untuk memproyeksikan diri mereka. Gestur-gestur tubuh bersifat isolatif, yang ditangkap dalam setiap pose, menjadi bahasa visual untuk mengkomunikasikan penderitaan yang sulit terkatakan. Tahapan proses kreasi melibatkan teknik cetak saring menggunakan warna dasar cyan, magenta, yellow, key sebagai metafora lapisan lapisan emosi yang tumpang tindih, yang hasilnya kemudian diolah melalui tindakan memotong yang secara simbolis merepresentasikan keterpisahan paksa dari realitas yang disebabkan oleh trauma kehilangan. Presentasi akhir di atas latar putih yang kosong memvisualisasikan kondisi keterasingan. Hasilnya adalah serangkaian karya yang secara visual menggambarkan gestur duka dalam sebuah ruang kosong. Disimpulkan bahwa praktik seni rupa ini tidak hanya mampu menjadi medium artikulasi bagi pengalaman batin dan terhubung dengan pengalaman kolektif, tetapi juga berfungsi sebagai proses katarsis yang membantu penulis dalam memahami dan mengolah pengalaman dukanya sendiri.