Kegiatan tambang terbuka batubara menghasilkan air asam tambang
(AAT) yang mengandung berbagai logam dapat menyebabkan pencemaran bagi
ekosistem sungai, terutama terjadinya akumulasi logam di sedimen sungai.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan distribusi kontaminasi logam (Fe, Mn,
Pb, Cr, Ni) pada sedimen Sungai Lati, Provinsi Kalimantan Timur sebagai drainase
dari efluen pengolahan air limbah penambangan batubara. Konsentrasi logam
diukur dengan metode near acid digestion pada ICP-MS. Konsentrasi logam pada
sedimen dibandingkan dengan Sedimen Quality Guidelines (SQGs) serta dinilai
berdasarkan indeks geoakumulasi (Igeo), faktor kontaminasi (CF), dan indeks
beban pencemaran (PLI). Distribusi spasial logam pada sedimen ditampilakan
menggunakan interpolasi IDW. Lima logam utama yang memiliki konsentrasi
tertinggi pada sedimen Sungai Lati diurutkan dari yang tertinggi (ppm): Fe 21.700-
65.800 (33,856 ± 11,466) > Mn 81-10.000 (1,615 ± 2,664) > Cr 114,5-241 (162.8
± 32.63) > Ni 17-173,7 (56.6 ± 41,38) ppm > Pb 13,75-21,2 (17.11 ± 2.11).
Berdasarkan Igeo, CF, dan PLI; permukaan sedimen sungai: terkontaminasi sedang
oleh Logam Fe dan Ni; terkontaminasi tinggi oleh logam Mn dan Cr. Logam Cr dan
Mn menjadi faktor kontaminasi tinggi pada sedimen. Secara keseluruhan,
kontaminasi logam di sedimen Sungai Lati belum menyebabkan penurunan kualitas
sedimen secara progresif. Logam yang berpotensi mencemari sedimen Sungai Lati
yaitu Fe, Mn, Cr, Ni. Akumulasi logam tertinggi pada sedimen terdapat pada aliran
yang menjadi drainase dari efluen sistem pengolahan air limbah tambang aktif.