digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Chelvia Gusfahlefi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Metode pengeringan merupakan salah satu cara alternatif untuk mempertahankan mutu kualitas dan memperlama umur simpan dari cabai merah keriting. Tetapi tidak jarang hasil yang dihasilkan dari proses tersebut membuat warna produk menjadi gelap atau terjadi fase pencoklatan (browning). Dengan menggunakan metode blansir pada cabai merah keriting dapat mempertahankan tidak mengalami proses pencoklatan (browning). Selain untuk mempertahankan warna, proses blansir akan membuat penyusutan pada kadar air cabai merah keriting berlangsung secara signifikan. Hal tersebut merupakan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari cabai merah keriting kering setelah melewati proses pengeringan dengan media berupa solar dryer dome. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi yang terjadi pada cabai merah keriting dengan perlakuan konsentrasi Natrium Metabisulfit metode Perendaman dan Pengukusan menggunakan media solar dryer dome. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berupa RAK (Rancangan Acak Kelompok) pola Faktorial dengan 4 faktor konsentrasi Natrium Metabisulfit (0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, dan 3000 ppm) dan dua metode blansir, yaitu Perendaman dan Pengukusan. Kemudian dilakukan sebanyak tiga kali ulangan sehingga di dapat 24 taraf pada perlakuan. Selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada data yang berdistribusi normal dan metode Kruskal- Wallis pada data yang tidak berdistribusi normal. Pada cabai merah keriting yang telah dilakukan pemblansiran menggunakan bubuk kristal Natrium Metabisulfit, dilakukan pengeringan selama 8 hari pada media solar dryer dome. Pada penelitian ini parameter pengujian meliputi Kadar Air, Susut Bobot, Vitamin C, Warna, Hedonik, dan Mutu hedonik. Namun pada penelitian tidak Berpengaruh nyata antar interaksi pemberian konsentrasi Natrium Metabisulfit dengan metode pada pengeringan cabai merah keriting terhadap kadar air dan dapat mempertahankan kadar vitamin c agar tidak habis. Pemberian blansir pada cabai merah keriting kering mengalami penurunan Kadar Air hingga mencapai 6,50%. Konsentrasi 2000 ppm dengan metode perendaman memiliki penilaian terbaik konsumen dengan skor 3,3 dari aspek kesukaan, warna, tekstur, dan kenampakan.