
ABSTRAK Chelvia Gusfahlefi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode pengeringan merupakan salah satu cara alternatif untuk mempertahankan
mutu kualitas dan memperlama umur simpan dari cabai merah keriting. Tetapi tidak
jarang hasil yang dihasilkan dari proses tersebut membuat warna produk menjadi gelap atau terjadi fase pencoklatan (browning). Dengan menggunakan metode blansir pada cabai merah keriting dapat mempertahankan tidak mengalami proses pencoklatan (browning). Selain untuk mempertahankan warna, proses blansir akan
membuat penyusutan pada kadar air cabai merah keriting berlangsung secara signifikan. Hal tersebut merupakan upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas dari cabai merah keriting kering setelah melewati proses pengeringan dengan media berupa solar dryer dome. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui interaksi yang terjadi pada cabai merah keriting dengan perlakuan
konsentrasi Natrium Metabisulfit metode Perendaman dan Pengukusan
menggunakan media solar dryer dome. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian berupa RAK (Rancangan Acak Kelompok) pola Faktorial dengan 4
faktor konsentrasi Natrium Metabisulfit (0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, dan 3000
ppm) dan dua metode blansir, yaitu Perendaman dan Pengukusan. Kemudian
dilakukan sebanyak tiga kali ulangan sehingga di dapat 24 taraf pada perlakuan.
Selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan Analysis of
Variance (ANOVA) pada data yang berdistribusi normal dan metode Kruskal-
Wallis pada data yang tidak berdistribusi normal. Pada cabai merah keriting yang
telah dilakukan pemblansiran menggunakan bubuk kristal Natrium Metabisulfit,
dilakukan pengeringan selama 8 hari pada media solar dryer dome. Pada penelitian
ini parameter pengujian meliputi Kadar Air, Susut Bobot, Vitamin C, Warna,
Hedonik, dan Mutu hedonik. Namun pada penelitian tidak Berpengaruh nyata antar
interaksi pemberian konsentrasi Natrium Metabisulfit dengan metode pada pengeringan cabai merah keriting terhadap kadar air dan dapat mempertahankan
kadar vitamin c agar tidak habis. Pemberian blansir pada cabai merah keriting
kering mengalami penurunan Kadar Air hingga mencapai 6,50%. Konsentrasi 2000
ppm dengan metode perendaman memiliki penilaian terbaik konsumen dengan skor
3,3 dari aspek kesukaan, warna, tekstur, dan kenampakan.