ABSTRAK Zahratul Wardah
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Bencana alam hidrologi sering terjadi akibat pemanasan global, salah satunya adalah bencana banjir. Banjir kiriman yang berasal dari berbagai hulu, dan hilirnya di Sungai Citarum melalui daerah Andir di Kec. Baleendah karena berada di Cekungan Bandung, Danau Purba di Masa Purba. Selain itu, kurangnya pohon dan tumbuhan peresap air di hulu dan meningkatnya curah hujan akibat global warming, hujan yang terjadi di daerah hulu mengalir cepat ke hilir. Namun, kapasitas Sungai Citarum sebagai hilir tidak mencukupi sehingga terjadilah banjir dengan kedalaman 30-300 cm di dataran dekat Sungai Citarum dalam jangka waktu 1-3 pekan. Bencana banjir ini menghentikan aktivitas warga dan kurangnya pemahaman tentang mitigasi bencana serta kurangnya fasilitas pendukung pada saat bencana terjadi. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas edukasi-mitigasi dan evakuasi di daerah tersebut, dengan sistem arsitektur amfibi. Pada saat musim kering, fasilitas berfungsi sebagai ruang edukasi masyarakat, sedangkan pada saat musim hujan fasilitas berfungsi sebagai sarana evakuasi dan pengungsian sementara. Terdapat tiga persoalan yang dibahas, yaitu mengimplementasikan bangunan tanggap banjir, mengedukasi tentang mitigasi banjir, dan menyediakan fasilitas evakuasi banjir. Implementasi terhadap bencana banjir dengan menggunakan dua sistem pondasi amfibi, yaitu pondasi bouyant foundation dan pondasi Ark’a modulam, material ringan dan tahan air, sistem bangunan modular, fungsi yang fleksibel, dan sistem bangunan yang terintegrasi serta respon terhadap tapak. Edukasi-mitigasi bencana banjir dengan menyediakan ruang edukasi indoor dan outdoor serta pengalaman ruang di lokasi dengan pohon penyerap air dan tumbuhan vetiver. Penyediaan fasilitas evakuasi bencana banjir, dengan sirkulasi yang jelas, sumber listrik memadai, dan pengalih fungsian ruangan.
Perpustakaan Digital ITB