Banjir di wilayah perkotaan Indonesia, termasuk di Kota Pekalongan, merupakan
hasil interaksi kompleks antara banjir fluvial, pluvial, dan pasang surut, yang
menimbulkan tantangan signifikan terhadap keselamatan publik. Keselamatan
publik dapat ditingkatkan dengan pengembangan mitigasi bencana berupa jalur
evakuasi yang teroptimasi dan komprehensif melalui pedoman atau acuan
penyusunan peta evakuasi. Upaya tersebut tertuang pada Surat Edaran Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.22/SE/Db/2023 tentang Pedoman
Perencanaan Jalur Evakuasi Bencana Alam Tsunami yang menyatakan bahwa
penentuan jalur evakuasi dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas untuk
mengurangi kerentanan (vulnerability) fisik, lingkungan, sosial, dan ekonomi;
selain itu, jalur evakuasi harus memperhatikan tingkat risiko bencana yang terdapat
pada hasil kajian dan peta risiko bencana yang telah disusun oleh pemerintah daerah
setempat. Studi ini mengembangkan kerangka penyusunan peta evakuasi banjir
berbasis analisis risiko melalui pendekatan studi literatur dengan mendefinisikan
parameter dan kriteria yang relevan, seperti kondisi hidrologi, hidraulika, pasang
surut, demografi, dan infrastruktur eksisting. Parameter dan kriteria pada peta
evakuasi memprioritaskan rute terpendek, tercepat, teraman, dan mudah diakses,
sehingga analisis tersebut memerlukan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan
memanfaatkan Algoritma Dijktsra, analisis Betweenness Centrality, metode
kuantifikasi terhadap parameter dan kriteria penyusunan peta evakuasi banjir, serta
pemodelan banjir dalam mengidentifikasi wilayah rawan banjir. Hasil pemodelan
menunjukkan bahwa seluruh penyintas dapat mencapai lokasi evakuasi sebelum
kedatangan banjir dengan rata-rata waktu tempuh 6,64 menit serta memberikan
analisis terkait daerah yang memerlukan perhatian karena memiliki tingkat risiko
dan ancaman banjir tinggi khususnya pada area hilir Kota Pekalongan. Hasil
tersebut menggambarkan bahwa pengembangan penyusunan peta evakuasi
memberikan langkah yang kokoh untuk meningkatkan ketahanan terhadap banjir
perkotaan, mengurangi paparan risiko, dan meningkatkan keselamatan publik di
wilayah rawan banjir. Penyusunan peta evakuasi banjir diharapkan dapat menjadi
acuan kerangka kerja penyusunan peta evakuasi banjir sebagai sebuah standar yang
komprehensif.
Perpustakaan Digital ITB