Negara-negara berkembang hingga saat ini masih menghadapi berbagai masalah penting dalam upaya pe-menuhan
sektor infrastruktur yang merupakan dasar bagi perkembangan kesejahteraan ekonomi dan social
yang sehat. Pembangunan dan peningkatan kebutuhan infrastruktur tersebut tentunya membutuhkan upaya
yang sangat besar. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu upaya pendanaan, antara lain dalam bentuk
pemanfaatan dana bantuan dari negara-negara asing, balk dalam bentuk pinjaman fnancial maupun bantuan
teknis. Tulisan ini membahas upaya pengukuran efektivitas pemanfaatan dana bantuan luar negeri melalui
pengukuran efektivitas penyerapan dana bantuan luar negeri terhadap kinerja pelaksanaan proyek konstruksi.
Pengukuran kinerja alternatif, berdasarkan metode OMAX dan DEA, digunakan sebagai alternatif metoda
penilaian kinerja pelaksanaan proyek konstruksi dengan bantuan luar negeri yang selama ini digunakan oleh
Bappenas. Hasil analysis pengukuran kinerja pelaksanaan proyek berbantuan Jepang berdasarkan ketiga me-tode
yang digunakan tersebut pada dasarnya memberikan nilai kinerja yang relatif sama. Meskipun demikian,
metode Bappenas cenderung memberikan Hasil yang kurang tepat karena hanya menekankan kriteria keberha-silan
pada aspek penyerapan dana bantuan tanpa memperhitungkan kontribusi aspek lainnya.