Sektor otomotif merupakan salah satu sektor andalan di Indonesia dengan
kontribusi yang besar terhadap PDB nasional. Kontribusi sektor otomotif yang
besar terhadap PDB tidak terlepas dari peran dealer otomotif yang memegang peran
penting dalam penjualan kendaraan, penyedia layanan purna jual dan penyedia suku
cadang bagi pelanggan. Namun, dealer otomotif mengalami berbagai tantangan,
seperti tingkat kompetisi yang tinggi, adanya potensi penurunan pendapatan,
tuntutan pelanggan yang semakin tinggi dan adanya tantangan pada perkembangan
teknologi kendaraan listrik, serta teknologi informasi digital. Agar dealer otomotif
dapat bertumbuh dan dapat mempertahankan bisnisnya dalam jangka panjang,
dealer perlu memiliki kapabilitas dalam melaksanakan inovasi eksplorasi dan
eksploitasi secara seimbang, simultan dan berkelanjutan, atau dikenal dengan
organizational ambidexterity. Agar menjadi perusahaan yang ambidextrous, dealer
perlu mengetahui posisinya saat ini dalam melaksanakan inovasi eksplorasi dan
eksploitasi, serta langkah-langkah pengembangan yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kapabilitas organizational ambidexterity.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model maturitas organizational
ambidexterity berdasarkan kapabilitas inovasi eksplorasi dan eksploitasi yang dapat
digunakan oleh dealer otomotif dalam menilai posisinya saat ini dalam
melaksanakan kedua jenis inovasi tersebut, serta langkah pengembangan yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas organizational ambidexterity. Penelitian
ini juga mempertimbangkan faktor pendukung organizational ambidexterity yang
belum dipertimbangkan oleh penelitian terdahulu, yaitu kolaborasi eksternal. Selain
itu, model maturitas pada penelitian ini diuji secara komprehensif yang belum
dilaksanakan oleh penelitian terdahulu. Pengujian tersebut mencakup pengujian
validitas konten, validitas muka dan pengujian aplikabilitas model melalui
penerapan model maturitas pada tiga dealer otomotif.
Model maturitas organizational ambidexterity dikembangkan sesuai dengan
metodologi pengembangan model maturitas yang terdiri dari empat tahap, yaitu
scope, design, populate dan test. Pada tiga tahap awal, penelitian dilakukan dengan
mengeksplorasi literatur terdahulu. Pada tahap test, pengujian validitas konten dan
validitas muka dilakukan dengan melibatkan penilaian dari akademisi dan praktisi
melalui kuesioner validasi. Sedangkan, pengujian aplikabilitas model dilakukan
dengan menerapkan model maturitas pada dealer otomotif yang melibatkan praktisi
melalui wawancara terstruktur.
Berdasarkan hasil pengembangan model maturitas, dealer otomotif dapat menilai
maturitas organizational ambidexterity berdasarkan kapabilitas inovasi eksplorasi
dan eksploitasi pada perusahaannya melalui enam dimensi, yaitu strategi, struktur,
budaya, manusia, teknologi informasi dan kolaborasi eksternal. Tingkat maturitas
organizational ambidexterity dapat direpresentasikan dengan lima level, yaitu
novice, advanced beginner, competent, proficient dan expert. Berdasarkan
serangkaian tahap pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa model
maturitas organizational ambidexterity telah dinyatakan valid dan dapat diterapkan
pada dealer otomotif.