digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT STARLIGHT, sebuah jaringan kedai kopi yang berkembang pesat di Indonesia, menghadapi meningkatnya biaya gudang akibat penumpukan persediaan slow-moving dan dead stock. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan merumuskan strategi optimalisasi guna meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan. Metode Current Reality Tree (CRT) digunakan untuk menemukan akar penyebab secara sistematis, sedangkan Economic Retention Quantity (ERQ) diterapkan untuk membantu pengambilan keputusan terkait retensi atau pembuangan stok. Data dikumpulkan dari catatan internal perusahaan, termasuk data inventori, biaya penyimpanan, dan proyeksi permintaan per Juni 2023. Klasifikasi material dilakukan dengan menggunakan analisa ABC dan Hari Inventory, dimana menunjukkan bahwa 34% item tergolong slow-moving dan 12% tergolong dead stock. Analisis ERQ menunjukkan potensi penghematan biaya gudang hingga Rp141 juta per bulan, meskipun tindakan pembuangan dapat menyebabkan potensi kerugian nilai inventori hingga Rp4,8 miliar. Penelitian ini mengusulkan sistem tinjauan inventori triwulanan dan strategi pembuangan yang terstruktur, didukung oleh matriks RACI untuk memperjelas peran pemangku kepentingan. Implementasi dirancang menggunakan siklus PDCA (Plan-DoCheck-Act) dan diselaraskan dengan kerangka kerja McKinsey 7S guna memastikan kesiapan organisasi. Temuan ini memberikan kerangka praktis untuk mengurangi kelebihan persediaan dan memperbaiki proses pengambilan keputusan dalam rantai pasok.