PT STARLIGHT, sebuah jaringan kedai kopi yang berkembang pesat di Indonesia,
menghadapi meningkatnya biaya gudang akibat penumpukan persediaan slow-moving
dan dead stock. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan
merumuskan strategi optimalisasi guna meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.
Metode Current Reality Tree (CRT) digunakan untuk menemukan akar penyebab secara
sistematis, sedangkan Economic Retention Quantity (ERQ) diterapkan untuk membantu
pengambilan keputusan terkait retensi atau pembuangan stok.
Data dikumpulkan dari catatan internal perusahaan, termasuk data inventori, biaya
penyimpanan, dan proyeksi permintaan per Juni 2023. Klasifikasi material dilakukan
dengan menggunakan analisa ABC dan Hari Inventory, dimana menunjukkan bahwa
34% item tergolong slow-moving dan 12% tergolong dead stock. Analisis ERQ
menunjukkan potensi penghematan biaya gudang hingga Rp141 juta per bulan, meskipun
tindakan pembuangan dapat menyebabkan potensi kerugian nilai inventori hingga Rp4,8
miliar.
Penelitian ini mengusulkan sistem tinjauan inventori triwulanan dan strategi
pembuangan yang terstruktur, didukung oleh matriks RACI untuk memperjelas peran
pemangku kepentingan. Implementasi dirancang menggunakan siklus PDCA (Plan-DoCheck-Act)
dan diselaraskan dengan kerangka kerja McKinsey 7S guna memastikan
kesiapan organisasi. Temuan ini memberikan kerangka praktis untuk mengurangi
kelebihan persediaan dan memperbaiki proses pengambilan keputusan dalam
rantai pasok.
Perpustakaan Digital ITB