COVER Annisa Fitria Rifat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Annisa Fitria Rifat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Annisa Fitria Rifat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Annisa Fitria Rifat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Annisa Fitria Rifat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Annisa Fitria Rifat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Annisa Fitria Rifat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Muara Bojong Salawe merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak bencana tsunami yang terjadi pada 17 Juli 2006 di Kabupaten Pangandaran. Bencana tersebut telah menimbulkan bentuk bentuk kerusakan, diantaranya terjadi pada areal hutan mangrove. Kegiatan rehabilitasi telah dilakukan untuk memulihkan fungsi hutan mangrove dalam menyediakan beragam manfaat bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan mangrove pra dan pasca tsunami serta mengetahui kesesuaian lahan mangrove di wilayah yang telah dilakukan rehabilitasi. Tutupan lahan diperoleh dari klasifikasi citra Landsat 7 ETM+ dan SPOT-6 dengan metode on screen digitizing. Perubahan tutupan lahan dianalisis melalui overlay peta tutupan lahan tahun 2006 (pra dan pasca tsunami), 2011, 2016, dan 2021. Kesesuaian lahan mangrove dianalisis berdasarkan kondisi fisik lahan (jarak dari sungai, kelerengan, ketinggian, substrat, dan salinitas) dengan metode skoring dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan mangrove setelah terkena tsunami pada tahun 2006 telah mengalami penurunan sebesar 2,49 ha. Setelah dilakukan rehabilitasi, tutupan mangrove mengalami peningkatan seluas 18,15 ha sampai tahun 2021. Sebagian besar wilayah studi memiliki kategori kesesuaian mangrove sangat sesuai (S1) dengan luas 190,74 ha dan selebihnya terkategorikan sesuai (S2) dengan luas 12,57 ha. Hal ini mengindikasikan potensi keberhasilan rehabilitasi mangrove yang perlu terus dilakukan di waktu yang akan datang.
Perpustakaan Digital ITB