COVER Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Gibran Reyhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam menunjang segala aktivitas kehidupan setiap harinya, manusia memerlukan sepasang kaki dan tangan yang dapat berfungsi sebagai alat gerak. Namun, tidak semua manusia memiliki kondisi fisik yang sempurna sejak diliahirkan. Salah satu kondisi yang menyebabkan manusia kehilangan kemampuan untuk berpindah tempat akibat mengalami kelumpuhan disebabkan oleh Paraplegia. Harapan untuk mengembalikan kemampuan motorik dan sensorik ini dapat diwujudkan melalui proses rehabilitasi menggunakan rehabilitasi alat gerak bawah, seperti robot eksoskeleton. Tim riset Biomekanika FTMD ITB telah mengembangkan stuktur robot eksoskeleton. Robot eksoskeleton ini dipilih untuk dikembangkan karena struktur robot ini dapat membantu melakukan gerak duduk berdiri, sehingga dapat menstimulasi saraf motorik para penderita paraplegia. Namun, robot eksoskeleton yang telah dikembangkan ini masih memiliki kekurangan dari segi keamanan.
Penelitian ini berfokus pada penambahan fitur keamanan, dimulai dengan peninjauan terhadap robot eksoskeleton yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya, ditentukan fitur keamanan yang dapat ditambahkan, yaitu joint stopper yang dipasang pada sendi lutut serta perancangan fitur eksternal pengganti kruk untuk membantu gerakan duduk–berdiri pasien paraplegia, yaitu safety frame.
Hasil akhir penelitian ini berupa pengecekan secara langsung robot eksoskeleton dapat melakukan gerakan fleksi dan ekstensi maksimum serta bagian kaki, panggul, dan paha robot tidak ikut terangkat saat pengujian tanpa naracoba.
Perpustakaan Digital ITB