Sejak 2018, Victoria's Secret menghadapi masalah karena citra merek mereka. Stigma
negatif dan boikot yang mereka terima dari masyarakat berujung pada batalnya Victoria's
Secret Fashion Show di tahun 2019. Selanjutnya pada tahun 2020, acara tersebut juga
dibatalkan karena pandemi dan berdampak pada penurunan penjualan bersih Victoria's
Secret sejak tahun 2018. , Victoria's Secret memutuskan untuk melakukan rebranding
brand image sebagai respon dari isu mereka dari tahun 2018 yang disebut “Victoria's
Secret Collective” dengan konsep Body Positivity. Namun, mereka mendapat berbagai
tanggapan tentang citra merek baru mereka baik dari sisi positif maupun negatif. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh Victoria's Secret
Rebranding terhadap Brand Loyalty dengan menilai Brand Trust, Brand Prestige, dan
Brand Love. Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui survei
online dan menggunakan statistik deskriptif dengan PLS-SEM untuk menganalisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand Image Rebranding Victoria's Secret
berpengaruh positif terhadap Brand Trust, Brand Prestige, dan Brand Love; Brand Trust
terhadap Brand Image Rebranding Victoria's Secret tidak berpengaruh positif terhadap
Brand Loyalty; dan Brand Prestige dan Brand Love pada Victoria's Secret Rebranding
Brand Image berpengaruh positif terhadap Brand Loyalty.
Kata Kunci: Pengubahan Citra, Citra Merek, Kepercayaan Merek, Prestise Merek,
Kecintaan Merek, dan Loyalitas Merek.