Meningkatnya permintaan akan produk yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial telah mendorong merek-merek busana untuk mengadopsi strategi komunikasi keberlanjutan. Seiring dengan semakin cepatnya pergeseran global menuju keberlanjutan, menjadi penting untuk mengeksplorasi bagaimana praktik dan pesan keberlanjutan dikomunikasikan dan dirasakan. Terlepas dari meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, banyak merek fesyen masih menghadapi tantangan dalam menerjemahkan komunikasi keberlanjutan ke dalam perilaku pembelian konsumen yang sebenarnya. Kesenjangan utama terletak pada pemahaman bagaimana pesan-pesan ini memengaruhi kepercayaan merek dan apakah kepercayaan tersebut mengarah pada niat pembelian yang lebih kuat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi keberlanjutan terhadap niat beli konsumen, dengan kepercayaan merek sebagai variabel mediasi, dengan menggunakan Dama Kara, merek fesyen berkelanjutan lokal, sebagai studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan mengumpulkan data melalui kuesioner online dari 222 konsumen Indonesia yang berusia 18-25 tahun. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi keberlanjutan memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan merek dan niat beli. Kepercayaan merek juga mempengaruhi niat beli, dan pengujian mediasi menegaskan bahwa kepercayaan memediasi hubungan antara komunikasi keberlanjutan dan niat beli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan keberlanjutan yang jelas, jujur, dan bertanggung jawab dapat membangun kepercayaan konsumen, mengurangi keraguan, dan menciptakan rasa nyaman, yang pada akhirnya mendorong konsumen untuk mendukung merek- merek fesyen yang berkelanjutan. Studi ini memberikan wawasan bagi bisnis yang ingin memperkuat kepercayaan merek dan keterlibatan konsumen melalui strategi komunikasi.
Perpustakaan Digital ITB