ABSTRAK Hafni Adinda Prasca
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Hafni Adinda Prasca
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Hafni Adinda Prasca
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Hafni Adinda Prasca
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Hafni Adinda Prasca
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Hafni Adinda Prasca
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Hafni Adinda Prasca
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2022 TA PP HAFNI ADINDA PRASCA_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kemacetan telah menjadi salah satu masalah yang paling sering terjadi di kota besar,
termasuk di DKI Jakarta, dimana kota tersebut pernah menjadi kota termacet urutan
ke-10 di dunia. Pemerintah DKI Jakarta berupaya untuk mengatasi kemacetan dengan
menyediakan transportasi umum yang baik dan berharap masyarakat mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi. Bus Transjakarta merupakan salah satu transportasi
umum unggulan di DKI Jakarta yang digunakan oleh masyarakat. Koridor 1 Blok M
– Kota merupakan koridor pertama yang beroperasi dan selalu menjadi koridor
dengan jumlah penumpang terbanyak setiap tahunnya. Untuk menjaga kualitas
pelayanannya, pemerintah DKI Jakarta menyusun Standar Pelayanan Minimun
(SPM) layanan angkutan umum Transjakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan pengguna Bus Transjakarta
Koridor 1 Blok M – Kota. Terdapat enam variabel yang digunakan untuk menilai
kualitas pelayanan, yaitu keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan,
kesetaraan, dan keteraturan. Data yang dikumpulkan menggunakan metode
penyebaran kuesioner dan observasi lapangan. Metode analisis deskriptif, Analisis
Kepentingan-Kinerja (IPA) dan Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna (CSI)
digunakan pada studi ini. Hasil studi menunjukkan bahwa kualitas pelayanan bus
Transjakarta masih belum memenuhi harapan penggunanya, dari keenam variabel
yang diuji, variabel keterjangkauan menjadi variabel yang paling tidak memenuhi
harapan pengguna sedangkan keteraturan menjadi variabel yang paling memenuhi
harapan penggunanya. Sedangkan, penilaian tingkat kepuasan pengguna adalah
sebesar 81,15% yang termasuk pada kategori puas. Hal ini mengindikasikan bahwa
para pengguna Bus Transjakarta Koridor 1 sudah merasa puas dengan pelayanannya.
Namun, beberapa instrumen masih perlu ditingkatkan, yaitu ketersedian CCTV,
kondisi suhu di dalam bus, dan ketersediaan informasi waktu kedatangan dan
gangguan perjalanan di dalam halte. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi pertimbangan dalam upaya peningkatan kualitas dan kinerja Bus
Transjakarta baik koridor 1 maupun koridor lainnya, selain itu diharapkan dapat
menjadi dasar penilaian kualitas pelayanan Bus Transjakarta pada koridor lainnya