Aliran sungai yang berada di dalam kawasan tambang memberikan pengaruh secara
langsung terhadap kondisi maupun aktivitas tambang open pit. Idealnya tambang
open pit terhindar dari kondisi basah yang cenderung berpotensi menyebabkan
lereng longsor, sehingga perlu dilakukan perlakuan khusus untuk mengantisipasi
hal tersebut. Penelitian ini melibatkan analisis hidrogeologi dan geoteknik, dimana
analisis hidrogeologi dilakukan dengan optimasi dewatering untuk meminimalisir
keterdapatan air di badan lereng dan analisis geoteknik berkaitan dengan evaluasi
stabilitas lereng. Kasus yang terjadi di daerah penelitian adalah terdapatnya aliran
sungai di bagian belakang puncak lereng low wall yang memberikan pengaruh
langsung terhadap lereng tambang dimana lapisan dasar sungai merupakan
batupasir yang merupakan bagian dari lapisan penyusun lereng. Upaya untuk
memindahkan sungai sulit untuk dilakukan karena posisi lereng berada di elevasi
terendah, sehingga salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan
pemasangan drain hole sebagai upaya dewatering. Permodelan aliran airtanah
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Visual MODFLOW classic untuk
mengetahui kondisi alami aliran airtanah di daerah penelitian dan pengaruh
pemasangan drain hole pada penurunan muka airtanah. Analisis kestabilan lereng
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SLIDE untuk mengetahui faktor
keamanan lereng berdasarkan perubahan muka airtanah yang telah disimulasikan
melalui permodelan airtanah. Analisis hidrogeologi yang dilakukan pada penelitian
ini melibatkan optimasi sebagai salah satu proses pengambilan keputusan untuk
menentukan posisi optimum drain hole agar memberikan dampak draw down
maksimum. Dari optimasi dengan menerapkan metode algoritma genetika,
diperoleh 4 posisi drain hole optimum yang terpilih dari 250 kandidat posisi drain
hole yang memberikan pengaruh penurunan muka airtanah paling baik
dibandingkan posisi lainya. Setelah dilakukan analisis kestabilan lereng, penerapan
4 posisi drain hole terbaik ini menunjukan adanya pengaruh berupa kenaikan faktor
keamanan (FK) namun tidak terlalu signifikan perubahannya dari segi keamanan
atau stabilitas lereng.