PT. TPI sebagai operator Blok Rokan saat ini, akan mengakhiri kontrak kerja nya. Sebagai kontraktor
kerjasama yang mengelola blok Rokan. PT. TPI memiliki kewajiban untuk memmpersiapkan organisasi
yang capable sebelum kontrak kerja nya berakhir. Agar operator yang melanjutkan blok Rokan dapat
menjalankan operasi.
Pada akhir-akhir masa kontrak kerja nya, PT. TPI telah mengurangi investasi kerja, yang berdampak
kegiatan operasi maupun projek peningkatan fasilitas ikut berkurang. Tujuan di akhir-akhir kontrak
kerja, PT. TPI hanya mempertahankan laju penuruan produksi yang tidak besar. Tuntutan dari
pemerintah Indonesia kedepannya adalah ketahanan energi, sehingga menuntut akan adanya setiap blok
kerja minyak dan gas agar dapat meningkatkan produksi dalam negri untuk mendukung target dari
pemerintah Indonesia tersebut.
Tantangan organisasi Blok Rokan tidak hanya datang dari dalam perusahan maupun dalam luar negri.
Namun ada juga dari pengaruh harga minyak dan gas yang bersifat tidak stabil dipengaruhi produksi
dan permintaan. Sehingga hal ini menuntut agar perusahan-perusahan minyak dan gas melakukan
efisiensi kerja dengan hasil yang maksimal. Organisasi kontruksi yang bertugas dilapangan untuk
mengeksekusi program-program kerja dilapangan, diharapkan dapat melakukan tugas nya dengan baik
dan efisien.
Dengan proyek akhir ini, penulis mencoba untuk dapat menyelesaikan permasalahan akhir kontarak
kerja blok Rokan PT. TPI dalam hal organisasi terkhusus nya organisasi konstruksi. Hasil dari penelitian
adalah perumusan masalah, penentuan alternatif dan pemilihan keputusan alternatif.
Permasalahan dilihat dari kondisi saat ini dan target pencapaian di masa yang akan datang. Analisa dari
permasalahan didapati factor dari internal dan eksternal. Akar permasalahan jgua dilihat dengan
menggnakan metode 5-why. Kemudian permasalahan tersebut dilakukan pemilihan dengan
menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). Pada tahap melihat varible
keputusan dan alternatif-alternatif solusi dilakukan dengan menggunakan metode Value Focused
Thinking (VFT). Selanjutnya dilakukan analisa dengan dasar gabungan kualitatif dan kuantitatif melalui
diskusi kelompot yang beranggotakan pemimpin-pemimpin senior di perusahaan yang juga dibantu oleh
angota-angota dibawah nya yang memiliki kecapakan dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Yang pada akhir nya diajukan kepada pemimpin tertinggi untuk mengambil keputusan dari
permasalahan.
Dari organisasi konstruksi saat ini, yang berdasarkan terhadap fungsi tipe kerja. Dalam proses analisa
pemilihan keputusan memiliki 4 alternatif, termasuk dengan tipe organisasi konstruksi saat ini. Setelah
dilakukan analisa dengan varibel yang dipilih. Maka didapati alternatif untuk permasalahan yang
muncul pada proyek akhir ini adalah dengan membentuk organisasi berdasarkan area kerja.