digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. TPI sebagai operator Blok Rokan saat ini, akan mengakhiri kontrak kerja nya. Sebagai kontraktor kerjasama yang mengelola blok Rokan. PT. TPI memiliki kewajiban untuk memmpersiapkan organisasi yang capable sebelum kontrak kerja nya berakhir. Agar operator yang melanjutkan blok Rokan dapat menjalankan operasi. Pada akhir-akhir masa kontrak kerja nya, PT. TPI telah mengurangi investasi kerja, yang berdampak kegiatan operasi maupun projek peningkatan fasilitas ikut berkurang. Tujuan di akhir-akhir kontrak kerja, PT. TPI hanya mempertahankan laju penuruan produksi yang tidak besar. Tuntutan dari pemerintah Indonesia kedepannya adalah ketahanan energi, sehingga menuntut akan adanya setiap blok kerja minyak dan gas agar dapat meningkatkan produksi dalam negri untuk mendukung target dari pemerintah Indonesia tersebut. Tantangan organisasi Blok Rokan tidak hanya datang dari dalam perusahan maupun dalam luar negri. Namun ada juga dari pengaruh harga minyak dan gas yang bersifat tidak stabil dipengaruhi produksi dan permintaan. Sehingga hal ini menuntut agar perusahan-perusahan minyak dan gas melakukan efisiensi kerja dengan hasil yang maksimal. Organisasi kontruksi yang bertugas dilapangan untuk mengeksekusi program-program kerja dilapangan, diharapkan dapat melakukan tugas nya dengan baik dan efisien. Dengan proyek akhir ini, penulis mencoba untuk dapat menyelesaikan permasalahan akhir kontarak kerja blok Rokan PT. TPI dalam hal organisasi terkhusus nya organisasi konstruksi. Hasil dari penelitian adalah perumusan masalah, penentuan alternatif dan pemilihan keputusan alternatif. Permasalahan dilihat dari kondisi saat ini dan target pencapaian di masa yang akan datang. Analisa dari permasalahan didapati factor dari internal dan eksternal. Akar permasalahan jgua dilihat dengan menggnakan metode 5-why. Kemudian permasalahan tersebut dilakukan pemilihan dengan menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). Pada tahap melihat varible keputusan dan alternatif-alternatif solusi dilakukan dengan menggunakan metode Value Focused Thinking (VFT). Selanjutnya dilakukan analisa dengan dasar gabungan kualitatif dan kuantitatif melalui diskusi kelompot yang beranggotakan pemimpin-pemimpin senior di perusahaan yang juga dibantu oleh angota-angota dibawah nya yang memiliki kecapakan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Yang pada akhir nya diajukan kepada pemimpin tertinggi untuk mengambil keputusan dari permasalahan. Dari organisasi konstruksi saat ini, yang berdasarkan terhadap fungsi tipe kerja. Dalam proses analisa pemilihan keputusan memiliki 4 alternatif, termasuk dengan tipe organisasi konstruksi saat ini. Setelah dilakukan analisa dengan varibel yang dipilih. Maka didapati alternatif untuk permasalahan yang muncul pada proyek akhir ini adalah dengan membentuk organisasi berdasarkan area kerja.