PT Pelita Air Service merupakan perusahaan pelopor maskapai penerbangan
nasional di Indonesia yang bergerak dalam penyediaan jasa sewa pesawat. Saat ini,
PT Pelita Air Service berfokus pada pengembangan bisnis air charter khususnya
layanan kargo logistik. Pengembangan bisnis layanan kargo logistik didukung
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pengiriman barang antar
kota atau antar pulau di Indonesia. Selain itu, pandemi Covid-19 di Indonesia juga
mendorong perusahaan untuk melakukan transformasi digital khususnya pada
layanan kargo logistik. Namun, manajemen perusahaan memerlukan kepastian
mengenai kesiapan digital perusahaan untuk melakukan transformasi digital.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesiapan digital PT Pelita Air Service untuk
melakukan transformasi digital berdasarkan perspektif manajemen eksekutif dan
staf internal PT Pelita Air Service. Penilaian dilakukan dengan menggunakan model
kesiapan digital oleh Rossmann yang menilai dimensi strategic capability, dimensi
leadership capability, dimensi market capability, dimensi operational capability,
dimensi people and expertise capability, dimensi cultural capability, dimensi
governance capability, dan dimensi technology capability. Model Rossmann terdiri
dari tiga puluh dua indikator dengan masing-masing dimensi memiliki empat
indikator. Berdasarkan hasil pengumpulan data, terdapat 16 indikator yang belum
perlu dilakukan perbaikan. Untuk menentukan usulan perbaikan kesiapan digital
terhadap indikator tersebut, peneliti melakukan analisis gap antara kondisi saat ini
dan kondisi yang diharapkan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak
perusahaan. Penentuan prioritas dilakukan terhadap usulan perbaikan dengan
menggunakan metode MoSCoW dan impact-confidence-ease matrix. Setelah
mengetahui prioritas usulan perbaikan, peneliti dapat merancang usulan perbaikan
untuk setiap indikator yang dinyatakan dalam project charter.