digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Final Project_Marcellinus Namas Iskandar_19218011.pdf)u
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM

Sejak era peradaban, branding telah memainkan peran yang sangat penting dalam kegiatan bisnis dimana ketika orang mengenali merek, mereka memiliki persepsi yang terhadap objek yang dimaksud. Kelihatan sederhana dan praktis, banyak orang yang salah mengira bahwa membangun brand atau merek adalah hal yang mudah dilakukan dan oleh karena itu banyak bisnis yang terhambat atau bahkan gagal karena tidak dibangun melalui penerapan strategi yang tepat. Salah satunya adalah Raiment, sebuah bisnis berbasis platform online yang membantu orang untuk membuat produk pakaian. Memiliki visi untuk menyederhanakan proses pengadaan produk pakaian yang sebelumnya dianggap tidak efisien, kekhawatiran mulai muncul setelah diketahui bahwa jumlah penjualan yang dihasilkan oleh Raiment selama lebih dari 1 tahun beroperasi tidak mengalami kemajuan yang berarti. Bahkan, sebagian besar penjualan yang dihasilkan masih berhubungan melalui kerabat seperti teman dan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu Raiment untuk dapat menilai faktor-faktor terkait pembangunan merek Raiment dan juga mengembangkan strategi yang tepat untuk dapat menciptakan merek yang lebih baik. Analisis eksternal dan internal juga digunakan dalam penelitian ini untuk membantu melihat akar permasalahan yang dihadapi oleh Raiment. Analisis eksternal meliputi Porter's Five Forces, Analisis PESTEL, dan Analisis Pesaing. Sedangkan analisis internal yang meliputi Analisis Perusahaan dan Analisis Audit Merek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akar permasalahan yang dihadapi oleh Raiment adalah seputar arahan membangun merek yang kurang jelas, kurangnya anggaran yang tersedia, kurangnya pengetahuan terkait industri yang bersangkutan, dan juga kurangnya upaya pemasaran merek. Beberapa solusi kemudian diusulkan untuk mengatasi akar permasalahan dalam pengembangan merek Raiment, seperti membuat model penentuan posisi merek untuk meningkatkan kesadaran merek, membangun model resonansi merek untuk membangun loyalitas merek, dan juga membuat model rantai nilai merek untuk mengukur keuntungan dari investasi yang dialokasikan untuk kegiatan pemasaran merek. Hasil penelitian ini juga dapat membantu pelaku usaha lain dalam meningkatkan dan memperkuat eksistensi merek mereka khususnya mereka yang bergerak di Indonesia. Dengan catatan, kajian lebih lanjut terkait industri garmen/konveksi perlu dilakukan karena adanya tren yang terus berkembang.