PT Waskita Karya (Persero) Tbk. adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.
Saat ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. hanya memiliki jumlah total uang tunai yaitu
sejumlah 1.213 triliun IDR. Uang tunai yang dimiliki oleh PT Waskita Karya tidak cukup untuk
membayar kewajiban obligasi yang jatuh tempo pada bulan September 2021 yang berjumlah
1,661 triliun IDR. Saat ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. memiliki rasio hutang terhadap
ekuitas sebesar 332%, sedangkan berdasarkan laporan tahunan PT Waskita Karya, pemegang
saham dan utang PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mewajibkan PT Waskita Karya (Persero)
Tbk. untuk memiliki rasio utang ke ekuitas di bawah 300%. Untuk mengatasi kedua masalah di
atas, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. perlu merekstrukturisasi kembali struktur modalnya
untuk mendapatkan biaya dana terendah yang akan digunakan untuk membayar kewajiban
obligasi dan memenuhi persyaratan kontrak dengan debtholders. Dalam penelitian ini, akan
menggunakan metode biaya modal rata-rata tertimbang (WACC), biaya metode hutang yang
akan digunakan adalah Damodaran (2020) biaya model utang, dan biaya metode ekuitas yang
akan digunakan adalah model penetapan harga aset modal (CAPM). Saat ini, PT Waskita Karya
memiliki struktur modal yang terdiri dari 33,75% ekuitas, dan utang 66,25%, yang
menghasilkan 14,958% dalam biaya modal, sedangkan struktur modal optimal PT Waskita
Karya terdiri dari 69% ekuitas dan 31% hutang, yang menghasilkan biaya modal 9,177%. PT
Waskita Karya perlu mengurangi utangnya dan meningkatkan ekuitasnya, dengan menerbitkan
saham biasa atau saham preference.
Perpustakaan Digital ITB