digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

COVER Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 6 Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Mardianah M
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Biaya operasional kendaraan didefinisikan sebagai biaya yang secara ekonomi terjadi dengan dioperasikannya satu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan tertentu. Dikatakan biaya secara ekonomi karena pada kenyataannya biaya tersebut mencakup biaya yang langsung dirasakan oleh pemilik kendaraan seperti biaya bahan bakar kendaraan dan biaya yang secara tidak langsung terkait ketika dilakukannya pengoperasian kendaraan. Pada jaringan jalan Pulau Jawa angkutan barang didominasi oleh truk dengan persentase 91.25%. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penetapan tarif angkutan barang moda truk berdasarkan biaya operasional kendaraan. Data dikumpulkan dari berbagai sumber untuk dianalisis dengan model yang dikembangkan. Data yang dikumpulkan antara lain jarak tempuh, harga dari setiap komponen penyusun biaya, dan nilai waktu. Penelitian ini mengajukan usulan model yang merupakan pengembangan dari model penentuan tarif KM 89 Tahun 2002. Model yang dikembangkan menambahkan nilai waktu sebagai bagian dari penentuan tarif angkutan barang. Model ini dikembangkan berdasarkan pada model biaya operasional truk Trego dan Murray (2010), dan model nilai waktu dari Macharis (2011). Batasan masalah pada penelitian ini berupa penentuan tarif angkutan barang moda truk hanya pada wilayah provinsi di Pulau Jawa. Dengan adanya penambahan komponen nilai waktu maka terjadi perubahan tarif dari tarif sebelumnya berdasarkan pada model KM 89 Tahun 2002 pada masing masing rute penelitian. Untuk rute Jakarta ke Bandung mengalami peningkatan tarif sebanyak 13%, rute Jakarta ke Banten 9%, rute Jakarta ke Semarang 24%, rute Jakarta ke Surabaya 28%, rute Jakarta ke Yogyakarta 26%.