Smelting merupakan proses pemurnian bahan mineral mentah yang menggunakan
prinsip kerja tanur busur listrik, yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas
untuk melelehkan bijih mentah. Tanur bunur listrik adalah beban non-linear yang
mengonsumsi daya yang besar dan berubah dengan sangat cepat terhadap waktu.
Karakteristik tanur busur listrik yang berfluktuasi dengan cepat ini menyebabkan
beberapa permasalahan seperti ketidakstabilan frekuensi sistem. Untuk
menghindari sifat intermittent tanur busur listrik ini, dapat digunakan Static Watt
Compensator (SWC).
Teknologi SWC yang sudah ada saat ini dapat mengatasi keaadan over-frequency
pada sistem dengan menyerap daya aktif ketika beban smelter berkurang. Namun,
penggunaan SWC dapat meningkatkan rugi-rgui daya yang besar pada sistem yang
menyebabkan biaya pemakaian SWC juga besar. Pada penelitian ini, akan didesain
sistem kendali SWC baru dengan mempertimbangkan rugi-rugi daya sehingga
biaya penggunaan SWC juga dapat dikurangi. Analisis teknis maupun biaya akan
dilakukan untuk melakukan penilaian fungsionalitas dan profitabilitas
kompensator. Hasil menunjukkan bahwa desain sistem kendali SWC yang baru ini
dapat menjaga frekuensi sistem baik saat keadaan over-frequency maupun underfrequency dengan rugi-rugi daya yang jauh lebih kecil dari desain SWC
sebelumnya.