Pembentukan sistem tenaga listrik yang andal dan stabil saat terlepas dari jaringan
utama (operasi island) merupakan tantangan penting, terutama di wilayah dengan
dominasi pembangkit energi terbarukan seperti panas bumi. Studi ini berfokus pada
analisis dan mitigasi tantangan kestabilan frekuensi selama operasi island dengan
bauran tinggi yaitu terdapat 9 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), pada
Sub Sistem Bandung Selatan – New Ujungberung, yang terdiri dari total sembilan
unit PLTP. Sembilan PLTP ini telah didesain dapat beroperasi island namun gagal
terbentuk saat gangguan Agustus 2019 sehingga terjadi blackout.
Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak sistem tenaga listrik
DIgSILENT PowerFactory, mencakup empat skenario beban serta penerapan
skema Under Frequency Load Shedding (UFLS) dan Overfrequency Generator
Shedding (OFGS). Setiap unit PLTP dimodelkan menggunakan governor dinamik
TGOV1 yang dituning agar mencerminkan kemampuan ramp rate aktual
berdasarkan data operasional. Evaluasi juga mencakup estimasi kecukupan uap
berdasarkan konfigurasi operasi venting.
Hasil didapatkan bahwa skema operasi island eksisting belum optimal
menyebabkan overgeneration, sehingga diperlukan penyesuaian target UFLS serta
komposisi unit pembangkitan dan beban. Setelah dilakukan perbaikan, skema
island dengan 9 PLTP mampu menjaga frekuensi quasi steady state dalam rentang
49 hingga 51,3 Hz. Studi ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan
strategi teknis operasi island pada sistem berbasis geotermal, terutama dalam
simulasi tuning governor, estimasi kecukupan uap, dan penerapan free governor
untuk mendukung desain sistem tenaga yang andal berbasis energi terbarukan.
Perpustakaan Digital ITB