Pada zaman sekarang, kesadaran masyarakat (khususnya Indonesia) terhadap kesehatan sudah semakin tinggi, tidak terkecuali kesehatan terhadap kulit. Seperti yang dilampirkan oleh Badan Pusat Statistik, pengeluaran rakyat Indonesia untuk tujuan kesehatan selalu meningkat hingga tahun 2018 dan diprediksi akan terus begitu ke depannya. Kondisi ini menunjukkan bahwa industry kesehatan kulit merupakan bisnis yang memiliki masa depan positif. Oleh karena itu sebuah klinik harus terus menjaga pelayanan dan strategi pemasaran untuk mempertahankan pasien dan menarik pasien baru. Kepuasan pasien adalah faktor utama bagi sebuah klinik untuk bisa mewujudkannya.
Bamed Skin Care, merupakan layanan spesialis kulit & kelamin dari Bamed Healthcare yang sudah berdiri sejak tahun 2010. Semenjak awal, layanan ini memperlihatkan performa yang sangat baik. Peningkatan jumlah pasien terjadi secara drastis setiap tahunnya, tidak seperti layanan lainnya. Namun tahun 2019 ini, jumlah pasien dari Bamed Skin Care memperlihatkan angka yang tidak baik. Jumlah kunjungan pasien terhenti di sekitar 2000-2500 pasien setiap bulannya, tidak ada pergerakkan positif yang signifikan selain di bulan Mei dan kemudian kembali turun di angka awal. Ketidak puasan pasien terhadap pelayanan Bamed Skin Care menjadi dugaan awal penyebab penurunan performa klinik. Sesuai yang dikatakan dr. Sabarguna (2008), salah satu keuntungan utama dari kepuasan pasien adalah mereka akan kembali lagi dan merekomendasikan kepada relasinya. Selain itu strategi pemasaran juga akan dievaluasi kembali apakah sudah sejalan dengan pelayanan di lapangan, serta perbaikan apa yang bisa dilakukan klinik agar bisa menarik pasien baru.
Setelah melakukan analisa internal dengan STP Analysis (Segmenting, Targeting, Positioning) dan 7Ps Marketing Mix, analisa external dengan Porter 5 Forces dan PESTEL Analysis, serta survey kuisioner terhadap pasien Bamed Skin Care dengan metode SERVQUAL (Service Quality) dan dianalisa menggunakan Importance-Performance Analysis Matrix (IPA Matrix), Disimpulkan bahwa terdapat beberapa atribut dalam pelayanan klinik yang masih perlu ditingkatkan, seperti standarisasi seragam, perawat yang informatif, dan dokter yang ramah. Serta hasil survey menunjukan masih ada celah antara persepsi dan performa pelayanan yang diberikan Bamed Skin Care terhadap pasien.
Sejumlah rekomendasipun diberikan dalam bentuk table rencana impelementasi dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pasien di tahun 2020. Mulai dari evaluasi SOP, desain ulang seragam dan interior klinik, evaluasi strategi pemasatan yang efektif, hingga memperbaik sistem informasi klinik.
Perpustakaan Digital ITB