digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Febi Rahmadani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Penurunan aktivitas antimikroba mungkin tidak dapat ditunjukkan secara memadai dengan metode fisikokimia. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan pengujian secara mikrobiologi yaitu dengan uji penetapan potensi antibiotik. Salah satu antibiotik yang dipersyaratkan dilakukan uji secara mikrobiologi adalah nistatin. Berdasarkan Farmakope, metode penetapan potensi dengan metode difusi agar dilakukan dengan menggunakan pencadang silinder sebagai tempat sampel antibiotik. Sementara pada penelitian digunakan pencadang kertas sehingga perlu dilakukan validasi. Tujuan penelitian ini adalah menvalidasi penggunaan pencadang kertas dalam penetapan potensi antibiotik nistatin terhadap Saccharomyces cerevisiae. Pengujian potensi nistatin dilakukan dengan metode difusi agar dengan model pengujian 5+1 yaitu dengan 5 tingkat dosis baku dan 1 dosis uji dan model pengujian 3+3 yaitu dengan 3 tingkat dosis baku dan 3 tingkat dosis uji. Parameter validasi yang ditentukan yaitu linearitas, akurasi, presisi, serta batas kuantisasi dan batas deteksi. Hasil menunjukan bahwa pengujian potensi nistatin dengan menggunakan pencadang kertas memberikan linearitas, akurasi, dan presisi yang baik. Pengujian dengan model 5+1 memberikan hasil yang linear dengan koefisien korelasi sebesar 0,958 pada rentang konsentrasi 80-195 U, perolehan kembali sebesar 101,015% serta presisi dengan koefisien variasi inter-day dan intra-day sebesar 1,246 dan 1,354. Pengujian dengan model 3+3 memberikan hasil yang linear dengan koefisien korelasi sebesar 0,997 pada rentang konsentrasi 40?160 U, perolehan kembali sebesar 98,534% dan presisi dengan koefisien variasi inter-day dan intra-day sebesar 0,833 dan 0,731. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pencadang kertas pada metode difusi agar dengan kedua model pengujian memberikan hasil yang memenuhi persyaratan validasi sehingga dapat digunakan untuk pengujian potensi nistatin.