Sebagai negara tropis, Indonesia adalah lahan subur tumbuhnya jamur sehingga penyakit infeksi
jamur sering kali menjangkit masyarakat Indonesia. Adanya terapi antijamur yang tidak tepat dapat
meningkatkan risiko resistensi antijamur. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengatasi
masalah resistensi antijamur, salah satunya adalah dengan mengisolasi senyawa antijamur yang
aktivitas antijamurnya lebih baik sehingga dapat digunakan sebagai bahan aktif obat di masa yang
akan datang. Telah diperoleh fraksi yang diisolasi dari jamur laut Aspergillus flavus dengan aktivitas
biologi terhadap Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antijamur
fraksi, subfraksi, dan kandidat isolat senyawa metabolit sekunder dari jamur laut Aspergillus flavus,
menentukan karakteristiknya, dan mengisolasi senyawa target. Dilakukan skrining aktivitas
antijamur sampel fraksi terhadap Candida albicans dengan metode difusi cakram. Nilai diameter
hambat fraksi adalah 18,97 ? 1,41 mm. Sampel fraksi disubfraksinasi dengan metode kromatografi
flash preparatif dengan fase gerak campuran metanol-air dan fase diam kolom C-18. Tiap subfraksi
diuji aktivitas antijamurnya terhadap Candida albicans dengan metode mikrodilusi dan didapat nilai
KHM 128 ?g/mL. Hasil analisis KLT densitometri terhadap subfraksi terpilih menunjukkan bahwa
senyawa dominan memiliki Rf 0,66 (kandidat isolat 4) dengan nilai % area 81,54% dan panjang
gelombang maksimum 325 nm. Analisis profil KLT senyawa dilakukan dengan penampak bercak
spesifik sitroborat, Liebermann-Burchard, dan Dragendorff, didapat bahwa subfraksi B diduga
mengandung senyawa steroid/triterpenoid. Subfraksi terpilih dimurnikan dengan KLT preparatif
dengan fase gerak kloroform-metanol = 9,5:0,5. Hasil pemurnian didapatkan kandidat isolat 1-isolat
5. Pemantauan kandidat isolat dilakukan dengan KLT silika gel GF254 fase gerak kloroform-metanol
= 9,5:0,5, hasil menunjukkan bahwa kandidat isolat 2 dan isolat 5 menunjukkan bercak tunggal.
Isolasi senyawa target dari sampel fraksi aktif jamur laut Aspergilllus flavus telah berhasil dilakukan,
namun aktivitasnya terhadap Candida albicans belum dipastikan