Tinea unguium merupakan infeksi jamur (mikosis) superfisialis yang paling sering menyerang lapisan kuku disebabkan oleh jamur dermatofita khususnya Trichophyton rubrum. Penggunaan antijamur yang berlebihan dan jangka panjang menyebabkan resisten antijamur. Pengobatan alternatif yang dapat digunakan adalah bahan alam yang bersifat antijamur. Tanaman yang dapat digunakan adalah ekor kucing, jarak pagar, dan jarak kaliki. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antijamur daun ekor kucing (Acalypha hispida Burm. f.), daun dan getah jarak pagar (Jatropha curcas L.), serta daun jarak kaliki (Ricinus communis L.) terhadap jamur Trichophyton rubrum. Serbuk simplisia ketiga tanaman diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan dipekatkan. Ekstrak yang diperoleh dilakukan uji pendahuluan dengan metode difusi cakram menggunakan kontrol positif ketokonazol 5 µg/disk dan kontrol negatif DMSO 10%. Ekstrak yang menghasilkan diameter hambat terbesar dilanjutkan fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan n-Heksana dan etil asetat. Ekstrak dan semua fraksi ditentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi fungisida minimum (KFM) terhadap jamur Trichophyton rubrum dengan metode mikrodilusi dan drop test. Ekstrak daun ekor kucing menghasilkan diameter hambat yang paling besar dibandingkan ekstrak lainnya terhadap jamur Trichophyton rubrum. Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun ekor kucing memiliki aktivitas antijamur paling baik terhadap Trichophyton rubrum dengan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) berturut-turut 3125 µg/mL dan 781,25 µg/mL. Nilai konsentrasi fungisida minimum (KFM) ekstrak etanol dan fraksi etil asetat sebesar 3125 µg/mL dan 781,25 µg/mL. Dapat disimpulkan ekstrak etanol daun ekor kucing memiliki aktivitas antijamur yang paling baik terhadap jamur Trichophyton rubrum diantara ketiga sampel lainnya.